Purwokerto, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, memutuskan tetap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) secara dalam jaringan (daring) atau online. Pasalnya, angka reproduksi virus COVID-19 di di wilayah Banyumas masih tinggi.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, angka reproduksi virus Corona di Banyumas sekira 1,5. Menurutnya, hal tersebut belum memenuhi syarat untuk menggelar tatap muka.
"Belum. Angka RT-nya hari ini masih tinggi. Kalau reproduksi efektifnya di bawah (angka) 1 selama satu bulan berturut-turut atau dua minggu berturut-turut dan cenderung akan meningkat selama satu bulan itu baru kita buka," katanya, kepada wartawan, Selasa (18/8).
Sejauh ini, kata dia, KBM tatap muka belum bisa dilakukan. Sekolah hanya diperbolehkan melakukan simulasi standar operasional prosedur (SOP) serta penyiapan sarana dan prasarana yang menunjang untuk protokol kesehatan.
Husein mengatakan, pada tahun ajaran baru 2020-2021, Pemkab Banyumas tetap menerapkan KBM daring. Kebijakan tersebut diberlakukan karena hingga saat ini masih banyak warga yang terpapar COVID-19, tapi masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Kebijakan ini berlaku untuk PAUD, TK, SD dan SMP Negeri (sederajat) di wilayah Banyumas. Sebab kondisi angka reproduksi virus masih berbahaya.
"Senin depan ada rapat lagi," katanya.