Jakarta, Gatra.com- Kuasa Usaha Ad Interim Pakistan di andonesia, Sajjad Haider Khan meyakini hubungan bilateral Pakistan dan Indonesia akan semakin baik dan kuat di tahun-tahun mendatang. Demikian pesan yang ia sampaikan sekaligus ucapan selamat HUT ke-75 bagi Indonesia.
"Atas nama rakyat dan pemerintah Pakistan, saya ingin menyampaikan ucapan selamat yang terhangat kepada pemerintah dan persaudaraan rakyat Indonesia dalam rangka HUT RI ke-75," ungkap Sajjad dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/8).
Dalam hal ini, ia juga bercerita bagaimana Pakistan sangat bangga dengan fakta bahwa sekitar 600 tentara Muslim di Pakistan turut mengambil bagian dalam revolusi tahun 1945 bersama saudara-saudara Indonesia untuk menuju Kemerdekaan. Sementara sekitar 500 dari tentara ini mengorbankan nyawanya dan dikuburkan di tanah Indonesia.
Menurut Sajjad, beberapa keluarga mereka masih tinggal di berbagai daerah di Indonesia sebagai warga negara Indonesia. "Kedua negara kita menikmati hubungan yang mengakar, bersahabat dan persaudaraan," tuturnya lagi.
Hal ini berdasarkan sejarah bersama, budaya dan kesamaan agama kita. Serta aspirasi untuk perdamaian dan stabilitas global.
Hubungan baik Pakistan dan Indonesia berlangsung hingga kini. menurut Sajjad, pertukaran kunjungan tingkat tinggi telah menjadi ciri rutin hubungan kami. "Presiden Indonesia Widodo ke Pakistan pada Januari 2018," ujarnya.
Demikian juga sejumlah delegasi parlemen, delegasi pertahanan, serta pejabat pemerintah lainnya, dan pengusaha juga kerap berinteraksi. "Kedua negara telah menandatangani lebih dari tiga lusin Perjanjian dan MOU," ia menegaskan.
Termasuk mekanisme kerja sama di bawah Forum Konsultasi a Perencanaan Kebijakan, JWG tentang Terorisme, Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dan Perjanjian Perdagangan Preferensial yang memberikan landasan yang diperlukan untuk memperluas hubungan bilateral.
Tahun lalu, kedua belah pihak juga telah menyepakati Kerangka Dialog Keamanan yang mencakup berbagai bidang. Dialog Keamanan Pertama kemungkinan akan digelar akhir tahun ini.
Sajjad menuturkan bahwa Pakistan sangat ingin mempromosikan perdagangan, investasi dan pariwisata. "Sangat menggembirakan untuk dicatat bahwa perdagangan bilateral, kontak orang ke orang dan interaksi antar pemerintah antara kedua negara kita berkembang secara progresif," katanya.
Angka perdagangan bilateral menyentuh level tertinggi US$ 3 miliar pada 2018. Pakistan juga termasuk salah satu tujuan utama Minyak Sawit Mentah Indonesia.
Tahun lalu, pihak Pakistan memberikan beberapa beasiswa ke Indonesia di bidang kedokteran, teknik dan kedokteran gigi, di bawah Program Bantuan Teknis Pakistan (PTAP).
Demikian pula, beasiswa kepada diplomat Indonesia untuk Kursus Diplomatik Junior dan Lanjutan di Akademi Dinas Luar Negeri, Islamabad ditawarkan secara berkala.
Jumlah beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia juga meningkat, dengan sekitar 45 pelajar Pakistan saat ini menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas di Indonesia.
"Selain perdagangan barang, kami merasa bahwa sektor jasa khususnya Pariwisata, dan Teknologi Informasi (TIK) dan kolaborasi pendidikan sangat penting dengan potensi besar untuk kerjasama lebih lanjut," papar Sajjad.
Kedua negara berupaya mendekatkan komunitas ilmiah, pendidikan tinggi, serta ulama untuk memperluas hubungan. "Sungguh menggembirakan melihat turis Indonesia kini sudah mulai mengunjungi Pakistan, begitu pula semakin banyak orang Pakistan yang menuju Indonesia untuk berwisata," pungkasnya.