Home Ekonomi Jateng Valley, akan Jadi Obyek Wisata Terbesar se-ASEAN

Jateng Valley, akan Jadi Obyek Wisata Terbesar se-ASEAN

Semarang, Gatra.com - Pembangunan obyek wisata Jateng Valley di hutan Penggaron Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang resmi dimulai. Proyek itu disebut menjadi destinasi wisata terbesar se-Asia Tenggara, dengan luas lahan 370 hektare.

Direktur PT Taman Wisata Jateng, Priyo Handoko mengatakan, setelah dilakukan Ground breaking pada Jumat (15/8), maka pembangunan obyek wisata Jateng Valley yang proyeknya mangkrak sejak 2010 itu bisa dilakukan.

Priyo menyatakan, pembangunan Jateng Valley awalnya diprediksikan menghabiskan anggaran Rp2 triliun. Namun dengan perkembangan terbaru, proyek itu nilainya menjadi membengkak hingga berkalilipat.

"Nantinya di sini akan dibangun destinasi wisata yang lengkap, seperti resort, hotel, taman bermain, taman edukasi, mice, outbond, science centre dan banyak lagi destinasi lain. Intinya, tidak hanya menawarkan hiburan, tapi juga edukasi," kata Priyo, Jumat (15/8).

Pembangunan Jateng Valley, lanjut Priyo akan berlangsung bertahap multiyears. Dirinya juga mengklaim, bahwa Jateng Valley akan menjadi obyek wisata terbesar se-Asia Tenggara.

"Dengan luas yang hampir 400 hektare, ini akan menjadi obyek wisata terbesar se Asia Tenggara," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan bahwa proses pembangunan Jateng Valley membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan sejak dirinya belum menjadi gubernur, rencana pembangunan itu sudah dimulai.

"Mungkin ya, saat itu kalau orang mau investasi dipersulit. Mungkin ya, makanya saya tadi sampaikan, bahwa saya sepertinya terlahir untuk jadi Buldozer untuk membereskan masalah-masalah seperti ini," kata Ganjar.

Ganjar meyakini, pembangunan Jateng Valley akan memberikan dampak bagi masyarakat Jawa Tengah. Dengan adanya destinasi wisata baru itu, maka wisatawan akan banyak berdatangan dan ekonomi bergeliat.

Meski begitu, Ganjar mewanti-wanti pengelola Jateng Valley agar tetap berorientasi pada lingkungan dalam pembangunannya. Sebab, lokasi hutan Penggaron yang masih asri harus tetap terjaga.

"Karena ini tempat wisata yang mau dibuat di hutan, saya harapkan orientasi lingkungan tetap nomor satu. Saya minta detil itu diperhatikan, termasuk energinya menggunakan green energy," ucapnya.

1160