Medan, Gatra.com - Badan Pengelola - Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) secara resmi telah menerima logo Toba Caldera - Unesco Global Geopark (TC - UGG). Dengan diterimanya logo tersebut maka seluruh pengelolaan GKT harus mengikuti protokol Unesco.
General Manager (GM) BP-GKT, Dr Ir Hj. Hidayati, MSi mengatakan bahwa penerimaan logo tersebut menjadi kado terindah di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 75. Logo yang dikeluarkan oleh UGG merupakan logo resmi yang harus digunakan.
“Karena logo tersebut desain langsung dari UGG. Selain penerimaan logo, UGG juga melampirkan sertifikat resmi yang sudah dilengkapi logo TC UGG. Termasuk tata cara penggunaan logo. Penggunaan logo harus mengacu pada ketentuan internasional yang dikeluarkan oleh UGG,” terangnya di Lapangan Merdeka, Medan, Senin (17/8).
Dalam acara ngopi bareng bersama wartawan yang didampingi oleh wakil GM BP – GKT, Ir Gagarin Sembiring, Hidayati menjelaskan bahwa perjuangan GKT menjadi bagian dari UGG merupakan perjuangan panjang.
BP - GKT bersama sejumlah pihak telah mengibarkan bendera Indonesia di dunia yang lebih luas lewat perjuangan tersebut. Keberhasilan itu juga menjadi gambaran bahwa dunia memberikan pengakuan terhadap kekayaan Indonesia dan harus dijaga serta dilestarikan.
“Dengan ini dunia sudah memiliki kepercayaan kepada Indonesia yang memiliki komitmen melindungi dan menjaga lingkungan sekawasan GKT sebagai warisan bumi. Kita juga berharap semua pihak memahami hal tersebut,” jelasnya.
Hidayati juga berharap euphoria masuknya GKT sebagai bagian dari UGG tidak disalah gunakan. Karena segala sesuatu berkaitan dengan GKT dalam pengawasan Unesco. Untuk itu semua pihak harus mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Selain itu, pengelolaan BP – GKT harus mengedepankan hal-hal perlindungan. Pengelolaan juga harus terhindar dari kepentingan politik, tidak boleh ada konflik serta tidak ada tindakan korupsi. “Pengelolaan tersebut harus bekerlanjutan, dilakukan oleh orang yang sudah terbukti memiliki kapasitas. Pemahaman dan prinsip-prinsip konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Ketika ditanya wartawan mengenai kepengurusan BP – GKT, serta isu akan adanya evaluasi pengurus BP – GKT, Hidayati tidak memberikan komentar. Bahkan saat diwawancarai terkait dengan dasar evaluasi ditengah keberhasilan BP-GKT menjadi bagian dari UGG, Hidayati hanya tersenyum.
“Saya tidak bisa menjawab itu, karena itu kebijakan pimpinan dengan segala pertimbangan. Yang pasti kita berjuangan untuk menjaga kekayaan dan keselamatan GKT. Serta mempertahankan status GKT sebagai bagian dari UGG,” katanya.
Hal itu menurut Hidayati sangat penting, karena seluruh pengelolaan GKT kedepannya akan di revalidasi kembali tahun 2023 oleh UGG. “Dengan prinsip memuliakan bumi, mensejahterakan masyarakat setempat. Kita telah memperjuangan semua ini dengan begitu besar,” ujarnya.