Jakarta, Gatra.com - Koordinator Tim Ahli Wakil Presiden, Saleh Husin, mengatakan, mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai baju adat Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada upacara Detik-Detik Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8).
"Sebagai putra NTT, saya sangat berterima kasih dan bangga karena untuk acara kenegaraan kali ini, baik pada saat pidato kenegaraan di MPR RI dan upacara detik-detik proklamasi 17 Agustus 2020 di Istana Negara, Presiden Joko Widodo berkenan memakai pakaian adat dari Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT," kata Koordinator Tim Ahli Wakil Presiden, Saleh Husin, di Jakarta, Senin (17/8).
Menurut Saleh, secara tidak langsung Jokowi telah memperkenalkan dan mempromosikan pakaian adat NTT ke seluruh penjuru dunia melalui pemberitaan media yang begitu luas.
Pria yang kini menjabat sebagai managing director Sinarmas, ini mengharapkan dengan promosi yang dilakukan Preside Jokowi dapat meningkatkan permintaan baju adat daerah NTT.
"Semoga para pengrajin tenun yang ada di daerah ikut menikmati lonjakan permintaan pembeli akibat promosi tersebut," katanya.
Untuk Upacara Detik-Detik Kemerdekaan RI kali ini, Saleh beserta undangan lainnya hanya mengikutinya melalui video conference atau virtual. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya, ia hadir langsung di Istana Negara.
"Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, kita harus menjaga jarak dan menghindari berkumpulnya orang banyak sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan," ujarnya.
Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) ini mengungkapkan, meski hanya bisa mengikuti upacara ini melalui video conference, namun tetap antusias dan sangat hikmat.
"Menghadiri upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo selaku kepala negara walaupun undangan yang hadir hanya melalui daring dan hal seperti ini, belum tentu terjadi di tahun-tahun yang akan datang," ujar Menteri Perindustrian 2014-2016 itu.
Selain itu, upacara memperingati 75 tahun Indonesia merdeka kali ini juga sangat unik. Pasalnya, meski undangan hanya hadir melalui video conference, namun tetap diminta untuk memakai pakaian adat daerah masing-masing sebagai rasa cinta terhadap budaya daerahnya.
"Dan saya tentu merasa bangga karena saya dapat memakai pakaian adat daerah saya, yaitu Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), apalagi dipadu dengan topi ti'ilangga-nya yang menjadi ciri khas budaya Pulau Rote.