Home Ekonomi Stimulus Penanganan Dampak Ekonomi di Sumut Rp117 miliar

Stimulus Penanganan Dampak Ekonomi di Sumut Rp117 miliar

Medan, Gatra.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah menyiapkan anggaran stimulus penanganan dampak ekonomi di Sumut sebesar Rp117 miliar. Dana tersebut bersumber dari refocusing anggaran tahap II yang diperuntukkan untuk pemulihan ekonomi masyarakat. 
 
Hal itu diungkapkan lelaki yang akrab disapa Ijeck tersebut saat menggelar silaturahmi dengan para peternak kambing dan domba se-Sumut di Az-Zahra Farm di Jalan Samanhudi, Pasar VI Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, Sabtu (15/8). Pria yang hobby dunia otomotif itu menuturkan bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat besar. Termasuk untuk pertumbuhan ekonomi yang lesu, hal itu mengakibatkan permintaan juga ikut menurun.
 
"Dana tersebut salah satunya untuk sektor peternakan. Kemudian, saya juga sudah memerintahkan kepada Kepala Dinas Peternakan agar pengadaan bibit bantuan ternak Pemprov tidak didatangkan dari luar Sumut, tetapi hanya dari dalam Sumut, sehingga para peternak di Sumut yang terdampak pandemi bisa terbantu, katanya.
 
Domba dan kambing merupakan salah satu komoditas ternak Sumut yang diminati oleh provinsi terdekat hingga negara tetangga. Hal ini memandakan bahwa ternak Sumut memiliki kualitas dan daya saing yang cukup kuat. Namun, produktivitas peternakan masih perlu terus digenjot, khususnya dalam rangka menjadikan Sumut sebagai lumbung ternak domba nasional 2023.
 
Ijeck menggelar silaturahmi dengan para peternak kambing dan domba se-Sumut dengan harapan dapat menerima bahan masukan bagi Pemprov Sumut. "Kedepan program seperti apa yang menguntungkan para peternak kita dalam rangka menggenjot produksi ternak, sekaligus evaluasi terhadap program-program peternakan yang sudah berjalan," ujarnya. 
 
Ijeck juga berpesan khususnya kepada para pengusaha tidak memanfaatkan situasi pandemi sebagai alasan untuk menekan peternak menurunkan harga ternak-ternaknya. Untuk melindungi para peternak, Ijeck mengatakan Pemprov sedang mempersiapkan regulasi tentang izin keluar masuk domba ke Sumut, program balai pendidikan dan pelatihan ternak kambing domba di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Padang Lawas, pengembangan sentra-sentra ternak domba dan menciptakan sistem peternakan yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut, Azhar membenarkan bahwa dirinya telah memastikan pengadaan bantuan bibit ternak domba dan kambing tidak berasal dari luar Sumut. Katanya, tahun ini sebanyak Rp2,5 miliar untuk pembelian bantuan bibit ternak domba Provinsi Sumut akan bergulir di Sumut untuk merangsang peternak lebih giat dan meringankan beban di masa pandemi.
 
"Untuk melindungi para peternak dan mengontrol harga, saya laporkan kepada Pak Wagub saat ini kita persiapkan draf regulasi izin keluar masuk ternak kambing dan domba. Karena di lapangan kita temukan domba kita keluar ke berbagai daerah dengan harga yang ditentukan pengusaha. Dalam beberapa situasi hal ini bisa merugikan peternak. Untuk itu, mudah-mudahan akan kita godok draf regulasinya," terang Azhar.
 
Saat ini populasi domba di Sumut sekitar 885.000 ekor dan Kambing 701.000 ekor. Azhar meminta agar setiap kabupaten/kota memiliki asosiasi ternak domba dan kambing. Hal ini memudahkan komunikasi, baik sesama peternak dan antara pemerintah daerah dengan peternak. "Mudah-mudahan dengan sinergi dan kerja sama yang baik, kita pasti bisa mewujudkan Sumut sebagai lumbung ternak domba nasional tahun 2023. Pemerintah pusat telah mendukung cita-cita kita tersebut dengan memberikan bantuan ternak kambing sebanyak 350 ekor," pungkasnya.
84