Jakarta, Gatra.com - Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mengadakan kegiatan "Sekolah Demokrasi" yang dilaksanakan secara daring pada Minggu (16/8). Sekolah demokrasi diberi ini tajuk "Demokrasi, Pembangunan Ekonomi, dan Kesejahteraan Daerah".

Direktur Pusat Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, mengatakan, penerapan sistem demokrasi di Indonesia sesungguhnya masih bersifat prosedural sehingga diperlukan upaya-upaya edukatif kepada masyarakat luas. Tujuan sekolah demokrasi ini, kata Wijayanto, menciptakan demokrasi Indonesia menjadi lebih substansial.

"Orang parlemen melihat dari perspektif mereka. Akademisi juga melihat dari perspektif teoritik akademik. Butuh komunikasi yang setara dengan dialog supaya mengerti perspektif satu sama lain," kata Wijayanto pada pembukaan kelas. 

Ia melanjutkan, para peserta di sekolah demokrasi di angkata kedua ini datang dari berbagai latar daerah yang beragam. Pada kesempatan ini, angkatan kedua sekolah demokrasi LP3ES berjumlah 40 peserta. Para peserta akan terlibat dalam kelas secara intensif selama dua pekan. Mengingat adanya pandemi Covid-19, maka kelas akan dilaksankan secara virtual. 

Dalam angkatan kedua ini, Wijayanto menjelaskan, didorong dialog para aktor politik yang saat ini menjadi wakil rakyat di parlemen, akademisi, mahasiswa, masyarakat sipil, dengan memperhatikan latar belakang wilayah serta gender.

Sementara itu, Direktur Eksekutif LP3ES, Fajar Nursahid, mengatakan bahwa kelas demokrasi LP3ES memiliki niatan yang penting untuk menciptakan demokrasi di Indonesia tidak hanya prosedural, tetapi juga substansial.  

"Kami ingin ciptakan investasi SDM yang diharapkan bisa mewarnai proses demokrasi. Kami sadar, demokrasi yang baik hanya bisa dibangun oleh SDM yang baik," katanya.