Jakarta, Gatra.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengatakan tata kelola program Kartu Prakerja telah disempurnakan pada gelombang 4 ini. Prioritas utamanya, difokuskan pada para pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
"Gelombang keempat sudah disempurnakan tata kelolanya oleh Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) melalui perbaikan Permenko Perekonomian," katanya di Kantor BP2MI, Jakarta, Minggu (16/8).
Selain itu, lanjut Ida, pemerintah juga mengupayakan program padat karya bagi para pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Program padat karya ini dilakukan hampir oleh semua kementerian. Bahkan, alokasi anggaran program padat karya yang terbesar berada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total anggaran sekitar Rp11 triliun.
"Jadi teman-teman yang kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu bisa mendapatkan melalui program-program padat karya. Program ini ada di Kemendes PDTT, ada di Kemenaker, Kementerian PUPR, hampir semua kementerian ada," jelasnya.
Di Kemenaker sendiri, lanjutnya, terdapat program pelatihan bagi para korban PHK. Tujuannya, agar para korban PHK ini bisa memiliki keahlian untuk menjadi seorang wirausahawan.
"Jadi output dari pelatihan tidak hanya bisa kita dorong diterima di pasar kerja, tapi juga dia bisa melakukan usaha-usaha secara mandiri. Jadi ketika pasar kerja masih wait and see, maka perluasan kesempatan kerja dengan menjadikan mereka sebagai seorang wirausahawan baru, itu yang sedang kita dorong baik oleh Kemenaker, maupun oleh Kemenkop UKM," ujarnya.
Ida menegaskan, program padat karya ini difokuskan untuk para korban PHK maupun yang dirumahkan. Di Kemenaker sendiri, program ini telah berhasil menampung sekitar 250 ribu orang, sedangkan di Kementerian PUPR, berhasil menampung sekitar 600 ribu orang.