Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter, menggelar kegiatan Nonton Bareng Virtual dengan tema Indonesia Bangkit, Indonesia Maju. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Pramuka yang jatuh pada Tanggal 14 Agustus 2020 Lalu, serta Hari Ulang tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) yang akan jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 menadatang.
Disampaikan oleh Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud, Ir. Hendarman , kegiatan ini diikuti oleh ribuan siswa/siswi mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk film yang diputar dalam kegiatan nobar ini adalah film animasi berjudul Battle of Surabaya karya Aryanto Yuniawan. FIlm tersebut mengisahkan perjuangan rakyat Surabaya mengusir sekutu paska kemerdekaan Indonesia.
"Nonton bareng lewat virtual ini rasanya baru pertama kali di dunia, Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud sudah melakukan suatu terobosan yang mungkin dimana-mana belum ada itu, nonton bareng virtual seperti ini. Ini suatu ide yang lahir dari teman-teman juga," kata Hendarman dalam Giat Nobar Virtual secara daring, Minggu (16/8).
Harapannya, dari Film yang ditayangkan tersebut, para siswa siswi atau pemuda pemudi Indonesia dapat mengetahui apa saja yang terjadi dalam peristiwa bersejarah tersebut. Dari film itu juga, para siswa siswi diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana sebagai rakyat atau orang Indonesia seutuhnya.
"Dari film ini juga kita bisa melihat bagaimana a menjadi seorang Indonesia, Rakyat indonesia, manusia Indonesia. Dimana kita harus mempunyai karakter perjuangan yang luar biasa, kita tidak perlu takut, kita tidak kenal menyerah, dan demi kebenaran kita harus berani. Kita juga harus melakukan apapun, untuk harga diri bangsa kita," jelasnya.
Sementara itu, Sutradara dari Film Battle of Surabaya, Aryanto Yuniawan mengatakan, film tersebut digagasnya sebagai sebuah bentuk penyampaian nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam karakter atau tokoh di film tersebut. Dalam film tersebut, Aryanto coba memfokuskan semangat para pahlawan seperti Kebijaksanaan dari Jenderal Sudirman, Semangat Bung Tomo.
"Hal itu yang ingin kita sampaikan pada audiensi. Setidaknyanya bisa menginspirasi para generasi muda untuk meneladani para pahlawan tersebut. Dan sebagai jembatannya, nilai-nilai yang ditujukan para pahlawan tersebut dimasukkan pada karakter fiktif dalam film diantara seperti Musa, Tuna, dan sebagainya," pungkas Aryanto.