Cilacap, Gatra.com – Penanaman 75 pohon Wijayakusuma Kraton oleh PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap di kawasan Konservasi Wijayakusuma, komplek Perumahan Pertamina Tegalkamulyan, Cilacap, Sabtu (15/8) tercatat sebagai rekor untuk kategori penanaman terbanyak oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Wijayakusuma Keraton merupakan flora endemik Cilacap. Jenis pohon bunga ini masih satu keluarga dengan Bougenville. Habitat aslinya berada di bebatuan karang sepanjang pantai di Asia Tenggara, Australia, dan Samudera Pasifik.
Di Cilacap pohon ini hanya tumbuh di pulau karang sisi selatan Pulau Nusakambangan yakni Pulau Majeti, yang masuk dalam area Cagar Alam Wijayakusuma dan jumlahnya tinggal beberapa pohon saja.
Cagar alam Wijayakusuma yang dimiliki Kabupaten Cilacap sejak awal didedikasikan guna melindungi pohon Wijayaksuma Keraton lewat insitu atau di habitat aslinya.
Belum adanya upaya konservasi eksitu membuat unit usaha pengelola kilang terbesar Pertamina ini menggandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Cilacap, melakukan upaya konservasi di luar kawasan konservasinya.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto menegaskan salah satu sudut lokasi di komplek Perumahan Pertamina Tegalkamulyan, Cilacap akan didesain khusus menjadi Kawasan Konservasi Wijayakusuma. "Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempertahankan keberadaan pohon Wijayakusuma khususnya di Kabupaten Cilacap," ujarnya.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, menurut Joko, program Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi komitmen Pertamina untuk berkontribusi pada program yang bersinergi dengan pilar program Bangga Mbangun Desa. "Kita selalu coba kaitkan dengan program pemerintah daerah," ujarnya. Hal itu tampak dari kegiatan CSR yang dijalankan di bidang pendidikan, lingkungan, sosial, pemberdayaan masyarakat serta infrastruktur.
Ditambahkan Joko, kegiatan ini juga digelar sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan RI yang mengusung tema “Indonesia Maju”. "Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Pertamina terhadap pelestarian lingkungan, khususnya di Cilacap, lokasi di mana kilang terbesar di Indonesia ini telah hadir sejak tahun 1976," ujarnya.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Awaludin Muuri menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pertamina atas upaya konservasi eksitu pohon Wijayakusuma Keraton.
"Hal ini sebagai wujud kepedulian Pertamina ikut melestarikan Wijayakusuma yang diharapkan bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan penelitian," katanya.
Penyerahan sertifikat Rekor MURI dilakukan langsung oleh CEO MURI Jaya Suprana secara simbolis melalui layar virtual. "Ini adalah rekor ke-10 yang berhasil diraih Pertamina RU IV Cilacap. Rekor kali ini sangat luar biasa, bukan hanya rekor Indonesia tapi rekor dunia, karena baru pertama kali dilakukan penanaman pohon langka, Wijayakusuma Keraton sebagai tanaman endemik Cilacap di kawasan eksitu," jelasnya.
Kegiatan ini ljuga dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Cilacap, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah (Jateng), BKSDA Jateng, BKSDA Pemalang, DLH Cilacap serta Resort Konservasi Wilayah Cilacap.