New York, Gatra.com - Upaya Washington meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran gagal pada hari Jumat, (14/8).
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut hasil itu tidak bisa dibiarkan.
Presidensi Dewan Keamanan mengumumkan bahwa DK PBB telah memberikan suara pada resolusi AS, yang didistribusikan ke negara-negara anggota awal pekan ini. Cina dan Rusia memberikan suara menentang resolusi tersebut, dua negara memberikan suara, dan 11 negara anggota lainnya abstain dari memberikan suara.
Pompeo dalam pernyataannya menyebut Dewan Keamanan kini telah membuka jalan bagi negara sponsor terorisme terkemuka di dunia untuk membeli dan menjual senjata konvensional tanpa batasan, khusus PBB untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Pompeo menambahkan bahwa AS tidak akan pernah meninggalkan teman-temannya di kawasan, yang mengharapkan lebih banyak dari Dewan Keamanan.
"Kami akan terus bekerja untuk memastikan bahwa rezim teror teokratis tidak memiliki kebebasan untuk membeli dan menjual senjata yang mengancam jantung Eropa, Timur Tengah, dan sekitarnya," katanya.
Dikutip Reuters, pada hari Rabu, saat draf tersebut dibagikan, Duta Besar AS untuk PBB Kelly Cra ft mengatakan bahwa hanya akal sehat negara sponsor teror nomor 1 di dunia tidak diberi sarana untuk menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada dunia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan diadakannya pertemuan puncak daring tujuh dari lima anggota tetap DK PBB bersama dengan Jerman dan Iran, untuk menguraikan langkah-langkah yang bertujuan untuk menghindari konfrontasi atas embargo senjata Iran.
Dalam pernyataan Kremlin, Putin mengatakan diskusi menjadi semakin tegang tentang masalah Iran di Dewan Keamanan.