Blora, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berencana akan segera membuka kembali aktivitas pembelajaran tatap muka. Namun, sebagai langkah awal hanya akan dilakukan di 5 sekolah sebagai Pilot Project.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo mengatakan, sejumlah sekolah yang akan dijadikan Pilot Project pembelajaran tatap muka adalah sekolah yang wilayahnya telah masuk zona kuning. Dirinya menetapkan masing-masing satu sekolah di wilayah eks Kawedanan. Yakni eks Kawedanan Ngawen ditunjuk SMPN 1 Todanan, eks Kawedanan Randublatung ditunjuak SMPN 1 Menden, eks Kawedanan Cepu ditunjuk SMPN 2 Kedungtuban, dan eks Kawedanan Blora ditunjuk SMPN 2 Tunjungan.
"Sekolah-sekolah ini berada di zona kuning dan letaknya berada di dalam, dalam artian tidak wilayah heterogen. Siswanya hanya dari wilayah sekitarnya, sehingga potensi penularannya minim. Sedangkan untuk MTs ada MTs Negeri Jepon sebagai pilot project percontohan madrasah. Jadi total ada lima," ungkap Hendi, Jumat (14/8).
Meskipun sudah ditunjuk 5 sekolah percontohan, pihaknya belum bisa menyebut kapan tanggal dimulainya pembelajaran tatap muka. Karena masih harus melalui banyak tahapan persiapan, mulai pengecekan kesiapan sekolah hingga persetujuan orangtua wali anak didik.
"Sementara baru SMP sederajat yang akan disiapkan. Sedangkan untuk SD dan TK/PAUD, belum. Kita tunggu perkembangan selanjutnya, koordinasi dengan Dinas Kesehatan akan terus dilakukan untuk mengetahui kondisi Covid-19 di Blora. Sebenarnya SMA/SMK juga ada yang ingin segera menggelar pembelajaran tatap muka, namun itu masuk ranah Provinsi," ujarnya.
Untuk memantapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka itu, pihaknya akan segera melapor ke Bupati untuk menentukan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Nanti, mungkin Minggu depan saya akan menghadap ke Pak Bupati untuk laporan terkait SOP'nya bagaimana. Nanti setelah oke baru kita tentukan waktunya," jelas Hendi