Abu Dhabi, Gatra.com - Israel dan Uni Emirat Arab mencapai kesepakatan damai yang bersejarah pada hari Kamis (14/8) lalu, yang akan mengarah pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara Timur Tengah. Kesepakatan ini ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel telah setuju untuk menangguhkan penerapan kedaulatan ke wilayah Tepi Barat yang telah dibahasnya untuk dicaplok. Pernyataan itu dikemukakan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed, mengonfirmasi melalui Twitter.
"Selama pembicaraan dengan Presiden Trump dan Perdana Menteri Netanyahu, kesepakatan dicapai untuk menghentikan aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina. UEA dan Israel juga setuju untuk bekerja sama dan menetapkan peta jalan menuju membangun hubungan bilateral," tweet Sheikh Mohammed bin Zayed.
Seorang pejabat Gedung Putih di AS menyebut kesepakatan damai itu adalah hasil dari diskusi panjang antara Israel, UEA, dan Amerika Serikat yang dipercepat baru-baru ini.
"Terobosan diplomatik bersejarah ini akan memajukan perdamaian di kawasan Timur Tengah dan merupakan bukti diplomasi dan visi yang berani dari tiga pemimpin dan keberanian Uni Emirat Arab dan Israel, untuk memetakan jalan baru yang akan membuka potensi besar di wilayah. Ketiga negara menghadapi banyak tantangan bersama dan akan saling menguntungkan dari pencapaian bersejarah hari ini," bunyi pernyataan bersama dari ketiga negara.
Menurut pernyataan bersama yang dirilis, delegasi dari Israel dan Uni Emirat Arab akan bertemu dalam beberapa minggu mendatang untuk menandatangani perjanjian bilateral mengenai investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, telekomunikasi, teknologi, energi, perawatan kesehatan, budaya, lingkungan, pendirian. kedutaan timbal balik, dan bidang lain yang saling menguntungkan.