Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021 dengan perkiraan asumsi makro pada pertumbuhan ekonomi pada 5%.
"Asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,5%-5,5%," ucap Jokowi di muka rapat DPR RI dalam sidang tahunan di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (14/8).
"Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama," imbuhnya.
Sementara itu, Jokowi menjelaskan jika tingkat inflasi akan diperkirakan pada kisaran 3% dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar Rp14.600.
"Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3%, untuk mendukung daya beli masyarakat. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.600 per US Dollar. Selain itu, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29%," ungkap politisi PDIP itu.
"Dalam RAPBN tahun 2021 defisit anggaran direncanakan sekitar 5,5% dari PDB atau sebesar Rp971,2 triliun. Defisit ini lebih rendah dibandingkan defisit anggaran di tahun 2020 sekitar 6,34% dari PDB atau sebesar Rp1.039,2 triliun," pungkasnya.