Jakarta, Gatra.com – Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan momentum krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 ini untuk menciptakan sebuah lompatan besar. Sebab, hanya dengan melalui suatu krisis, sebuah negara baru bisa melakukan perubahan-perubahan signifikan.
"Kita bisa memanfaatkan momentum krisis ini untuk menciptakan suatu lompatan besar. Itu yang penting," katanya saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Baca Juga: Ekonomi Meredup, Jokowi: Saatnya Kita Bajak Momentum Krisis
Soal pertumbuhan ekonomi nasional yang jeblok mencapai -5,32 persen, menurut dia bukan persoalan yang harus ditakutkan masyarakat. Karena yang terpenting dalam mengubah kondisi ini ialah tekad dari seluruh bangsa Indonesia untuk betul-betul dapat memanfaatkan krisis yang terjadi dan keingininan untuk bebas dari krisis.
Dia menjabarkan, sebelumnya pemerintah dan legislatif telah menetapkan APBN 2020 pada Oktober 2019 silam. Saat itu kondisi normal dan tidak ada kendala berarti. Ketika pandemi merebak, lantas terbitlah Perpres Nomor 54/2020, yang belakangan diubah lagi lewat Perpres Nomor 72/2020 untuk mengakselerasi belanja negara terkait penanganan pandemi Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Jadi jangan terkecoh dengan angka-angka yang sifatnya hanya perhitungan-perhitungan teknis, karena dengan metode berbeda, hasilnya beda," tegasnya.
Baca Juga: Bamsoet Sebut Banyak Negara Apresiasi Pelantikan Jokowi
Selain itu, negara-negara lain di dunia pun mengalami permasalahan yang sama dengan Indonesia, yakni krisis kesehatan, sosial, dan ekonomi yang diakibatkan oleh wabah Covid-19. Namun, Anggota Komisi XI DPR RI itu menekankan, hanya negara cerdas saja, yang nantinya mampu keluar dari kondisi ini.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo, yang mana dengan tegas mengajak masyarakat untuk bisa bersama-sama keluar dari kondisi krisis ini.
"Pidato presiden luar biasa karena presiden menggunakan istilah 'mari kita bajak krisis ini untuk melakukan lompatan besar'. Kata bajak ini semula saya tidak pikirkan," katanya.