Medan, Gatra.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turun ke Sumatera Utara (Sumut) untuk membantu penanganan Covid 19. BNPB Mencatat, Sumut bersama 7 provinsi lainnya di Indonesia dinyatakan sebagai penyumbang 74% positif Covid 19.
Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan mengatakan bahwa BNPB Pusat memberikan dukungan untuk penanganan Covid 19 di 8 provinsi di Indonesia yakni Sumut, DKI Jakarta, Jatim, Jabar, Jateng, Sulsel, Kalsel dan Papua.
Nantinya tim Pencegahan BNPB RI ini akan bergabung di GTPP Provinsi memberikan dukungan ke wilayah menjalankan manajemen krisis, mencari solusi menjalankan aksi nyata sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo.
"Saya ditugaskan di 8 provinsi untuk menyampaikan bahwa saat ini kita harus menggunakan manajemen krisis yang harus bertindak cepat. Kami datang bukan untuk mengambil alih, namun bentuk dukungan karena kita saat ini harus mencari solusi menjalankan aksi nyata," ucapnya di Medan, Kamis (13/8).
Pos gabungan pencegahan ini, dijelaskan Lilik, merupakan pembekalan koordinasi dan pemantauan yang melibatkan akademisi, pakar dan ASN. Nantinya akan melakukan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan, komunikasi publik serta penggunaan inaRISK atau portal hasil kajian risiko bencana yang menampilkan informasi ancaman bencana, kerentanan, kapasitas dan risiko bencana.
"Ego sektoral harus kita abaikan. Kita harus bersama dan satu gerbong. Mari kita saling mendukung apapun profesinya harus berjalan bersama," katanya.
Sementara Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kembali mengajak seluruh dokter dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan memerangi pandemi Covid-19. Bergandengan tangan dan memberikan masukan yang positif kepada pemerintah dalam penanganan Covid-19.
"Saya juga butuh masukan yang sehat. Sampaikan saja apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini. Sampaikan, selanjutnya kita bahas dan lalu kita ambil tindakan," ucap Edy Rahmayadi.
Selain itu, untuk percepatan penanganan Covid-19 di daerah ini, GTPP Covid-19 Sumut juga kembali meminta keterlibatan medis dan tenaga kesehatan, terutama tentang pendisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Hal ini sangat penting, karena jika para tenaga medis yang langsung menjelaskan kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan, maka lebih dapat diterima oleh masyarakat.