Home Kebencanaan Dedy Yon: Kepala Daerah Sing Ora Narsis Kaya Kae, Aku Tok

Dedy Yon: Kepala Daerah Sing Ora Narsis Kaya Kae, Aku Tok

Tegal, Gatra.com - Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Dedy Yon Supriyono untuk pertama kalinya angkat bicara soal meledaknya kasus Covid-19 di Kota Bahari usai sebulan lebih nihil kasus. Dia menyinggung soal hasil tes swab berbeda 45 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

Dedy Yon berbicara panjang lebar saat melantik 246 pejabat eseon III dan IV di Gedung Adipura, kompleks Balai Kota Tegal, Kamis (13/8). Dia mengungkap soal tes swab massal yang dilakukan terhadap 590 orang di Kota Tegal. Hasil tes itu menunjukkan 45 orang positif Covid-19.

Menurut dia, 45 orang yang mayoritas adalah tenaga kesehatan itu kemudian dilakukan tes swab ulang oleh Pemkot Tegal di sebuah laboratorium kesehatan swasta, RS Nasional Diponegoro milik Undip Semarang dan RS Mitra Keluarga. Hasilnya, seluruhnya negatif Covid-19.

"Ini bukan persoalan entah teknisnya bagaimana, yang bikin persoalan itu sanksi sosialnya. Saudaranya ngomongin, temennya ngomongin, macem-macem. Saya kemarin di Dewan bilang begini, sambil pegang datanya, dari Prodia, Mitra Keluarga, sama Undip. Ini bukan tupoksi saya bicara tentang medis dan ilmu kesehatan, karena basic saya bukan dari kedokteran. Saya minta laporannya," ujarnya di hadapan para pejabat yang dilantik.

Terkait hasil swab ulang yang menunjukkan berkebalikan dengan hasil dari tes swab yang menggunakan mobil laboratorium PCR dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng tersebut, Dedy Yon mengaku sebetulnya ingin mempertemukan tim mobil PCR dengan Prodia, RS Nasional Diponegoro dan RS Mitra Keluarga agar bisa mendapat penjelasan. "Saya ingin dengar penjelasannya, alasannya yang bagaimana jadi kita juga bisa enak. Kalau kaya gini kan susah," ucapnya.

Menurut Dedy Yon, jika terdapat pihak yang keliru terkait hasil tes swab yang berbeda tersebut, maka seharusnya meminta maaf. "Kalau saya, gentle, langsung ngomong, njaluk ngapura (minta maaf) kalau ini kurang tepat. Secara psikologis, saya tidak terganggu. Betul? Saya kalau benar, sampai di mana ayo kita ladeni," ujarnya dengan nada tinggi.

Saat berbicara selama lebih dari satu jam itu, Dedy Yon juga mengklaim sebagai wali kota dirinya tak pernah bermain politik dalam mengeluarkan kebijakan. Untuk itu, dia meminta seluruh pejabat yang dilantik untuk tidak berpolitik dalam bekerja.

"Satu-satunya kepala daerah, sing ora seneng foto, ora seneng selfie, narsis, sing ora seneng dolanan FB, WA, kaya-kaya kae aku tok (Satu-satunya kepala daerah yang tidak senang selfie, narsis, tidak suka main FB, WA, yang seperti-seperti itu, cuma saya saja). Memang saya dilahirkan terkenal. Saya ingin memperkenalkan Kota Tegal, potensi Kota Tegal, bukan narsisnya wali kota. Kota Tegal harus terkenal ke seluruh dunia, harus itu," tandasnya.

Sementara saat coba diwawancara usai acara pelantikan, Dedy Yon memilih bergegas ke rumah dinasnya untuk bersiap-siap menghadiri agenda lain yang sudah dijadwalkan. Dia hanya berbicara singkat. "Ini yang dilantik 246 orang. Ini sebagai upaya penyegaran di lingkungan pemerintahan. Sudah ya," ucapnya.

Seperti diberitakan, kasus Covid-19 di Kota Tegal sejak sepekan terakhir mengalami penambahan 46 kasus setelah sebulan lebih mengklaim nol penambahan kasus baru. Mayoritas dari kasus tersebut adalah tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas, rumah sakit dan Dinas Kesehatan.

Lonjakan kasus itu terjadi setelah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melakukan tes swab massal di Kota Tegal pada 30 Juli. Tes dilakukan menggunakan mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Setelah menjalani isolasi beberapa hari, 44 dari tenaga kesehatan yang positif dinyatakan Pemkot Tegal sembuh dari Covid-19, Rabu (12/8). Selain disebut sudah selesai menjalani isolasi mandiri, mereka juga diklaim sudah melakukan tes swab ulang pada 3, 6 dan 8 Agustus sebagai second opinion di sebuah laboratorium kesehatan swasta, RS Nasional Diponegoro milik Undip Semarang dan RS Mitra Keluarga dengan hasil negatif.

1214