Padang, Gatra.com- Sebanyak 14 daerah di Sumatra Barat (Sumbar) telah diperbolehkan membuka sekolah kembali. Hal ini juga sesuai instruksi Pemerintah Pusat yang telah mengizinkan daerah zona hijau dan kuning untuk belajar tatap muka langsung di sekolah.
Adapun 14 daerah zona hijau di Sumbar, yakni Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Mentawai, dan Kabupaten Sijunjung. Lalu zona kuning yakni, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh, Pariaman, Padang Pariaman, Dharmasraya, Sawahlunto, Tanah Datar, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Pasaman Barat.
"Menteri Pendidikan sudah memperbolehkan sekolah tatap muka langsung untuk zona hijau dan kuning yang rendah potensi penularannya. Tapi tidak dipaksakan, jadi kita kembali lagi ke Pemda masing-masing," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Kamis (13/8).
Menurut Irwan, peningkatan peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang bergitu cepat di Sumbar belakangan ini, membuat peralihan status daerah setempat berdasarkan zona di era pandemi. Dalam artian, daerah zona hijau sewaktu-waktu bisa berubah menjadi zona kuning, dan daerah kuning bisa menjadi oranye.
Dengan demikian, kebijakan belajar tatap muka ini, Pemprov Sumbar menyerahkan ke kepala daerah kabupaten dan kota setempat. Tentu juga berkoordinasi dengan kepala sekolah dan orang tua siswa di daerah zona hijau atau kuning tersebut untuk mengambil keputusan yang tepat tanpa harus memaksakan diri.
Irwan berpendapat, sejak beberapa sekolah zona hijau dibuka belum ada satupun sekolah menjadi klaster penularan. Namun ada guru dan pelajar dinyatakan positif Covid-19. Jadi bagi daerah zona hijau dan kuning yang belum berani atau masih riskan membuka sekolah tatap muka langsung harus dipikirkan matang-matang.
"Sekolah tatap muka masih dilakukan di sebagian kecil daerah Pasaman, dan Mentawai karena zona hijau. Tapi Pariaman, Sawahlunto, dan Pesisir Selatan setelah dibuka, sekolah langsung ditutup lagi karena ada temuan kasus baru dan perubahan status," tutupnya.