Jakarta, Gatra.com - Menanggapi turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai minus 5,32 akibat pandemi Covid-19, Kementerian Riset dan teknologi/Badan Riset Nasional (Kemenristek/BRIN) yakin dengan adanya program Prioritas Riset Nasional (PRN), akan mampu mengatasi sulitnya kondisi ekonomi dalam negeri saat ini.
Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, menyebut melalui PRN ini diharapkan akan muncul produk-produk inovasi yang mampu merangsang naiknya pertumbuhan ekonomi dalam negeri melalui subtitusi atau mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
“Melalui program PRN ini kedepan akan terkurangi ketergantungan import dalam waktu singkat, dimana produk inovasi dalam negeri bisa menjadi pemanfaatan utama di masyarakat,” kata Bambang saat hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional PRN Tahun 2020 secara daring, Kamis (13/8).
Subtitusi impor yang dimaksud Bambang adalah nantinya, barang-barang impor akhirnya bisa tergantikan oleh barang hasil karya inovasi dalam negeri. Dia mencontohkan pada sektor garam industri, obat, dan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati yang saat ini menjadi salah satu riset yang masuk dalam PRN di tahun 2020-2024.
“Tentunya ini sangat membantu ekonomi Indonesia menggerakan produksi dalam negeri, pelaku ekonomi dalam negeri kalau bisa membuatnya di dalam negeri,” jelas Bambang.
Bambang juga mengatakan bahwa pelaksanaan PRN nantinya tidak hanya membantu dalam sektor subtitusi impor, namun juga dalam upaya pemberdayaan UMKM khususnya memberikan market acces kepada UMKM dengan penambahan sentuhan teknologi di dalamnya.
“Dari semua yang saya jelaskan bahwa PRN punya peran untuk mendongkrak perekonomian bahkan hingga tingkat terkecil yaitu UMKM. UMKM ketika melakukan bisnisnya juga bisa meningkatkan produktivitas dengan teknologi. Misal untuk pengalengan makanan tradisional. Kalau ini bisa dilakukan maka akan membantu menggerakan ekonomi di tingkat dasar," katanya.