Karanganyar, Gatra.com- Polres Karanganyar, Jawa Tengah, mengajak perguruan pencak silat berkomitmen menjaga kondusivitas. Hal ini untuk mencegah bentrok berlatar belakang identitas.
"Sudah kita dengar informasi atau berita adanya oknum perguruan silat yang murid-muridnya berbuat pidana. Apabila hal tersebut itu ada, maka oknum yang membuat tindak pidana itu dianggap melakukannya secara pribadi dan bukan tanggung jawab dari organisasi atau perguruan silat tersebut," kata Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi di forum silaturahmi di Mapolres Karanganyar, Rabu (12/8).
Hadir di kesempatan itu belasan pengurus perguruan silat di Karanganyar seperti PS Hasta Manunggal, Pagar Nusa, PSH Winongo, PSHT 16, PSHT 17, Tapak Suci, Cempaka Putih, IKSPI Kera Sakti, Persinas Asad, Perisai Diri, Merpati Putih dan Kumbang Malam. Catatan Gatra.com, oknum murid sejumlah perguruan silat itu kerap bentrok sehingga menyebabkan jatuh korban.
Lebih lanjut Kapolres mengapresiasi para pengurus perguruan silat yang berusaha mengendalikan para pendekarnya agar tak terbawa hasutan. "Rekan semua yang hadir disini telah memiliki anak didik yang banyak dan memiliki ilmu. Semoga dimanfaatkan dengan baik, terutama untuk mengisi kemerdekaan dan berkontribusi positif," katanya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menceritakan sejarah seni bela diri di Indonesia turut andil memerdekaan Bumi Pertiwi dari penjajah. Misi tersebut didukung rasa persatuan dan mengasihi sesama. Sedianya, konsep tersebut tetap dijunjung para pendekar perguruan silat.
"Tidak justru merasa paling unggul karena identitasnya. Saya mengharapkan semua perguruan silat di Karanganyar ini tetap menciptakan keharmonisan sesuai porsi dan tujuannya masing - masing," katanya.
Agenda silaturahmi diakhiri pembacaan dan penandatanganyat pernyataan sikap oleh pimpinam forkopimda Karanganyar bersama pengurus perguruan silat.