Rembang, Gatra.com- SMKN 1 Gunem di Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang menjadi klaster baru persebaran virus Corona. Kemunculan kasus ini sempat membuat pihak sekolah syok.
Salah satu guru di SMKN 1 Gunem, Ima Irnawati mengungkapkan awal mula merebaknya virus itu di sekolah. Menurut guru yang mengaku mengampu mata pelajaran bahasa itu, kasus bermula saat salah satu guru yang mendaftar sebagai Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk Pilkada 2020. Guru itu mengikuti rapid test yang digelar KPU Rembang. Saat rapid test, guru tesebut dinyatakan reaktif.
"Jadi memang rekan kami itu waktu ikut rapid test untuk PPDP kondisinya memang kurang enak badan. Dan ternyata hasil besoknya keluar reaktif begitu. Jadi awal mulanya dari sana," ungkap Ima, Rabu (12/8).
Setelah dinyatakan reaktif, beberapa hari baru dilakukan swab test. Setelah menunggu selama 10 hari hasilnya dinyatakan positif. "Kami sempat syok. Tapi dalam keadaan dia seperti itu, dia tidak timbul apapun. Dia sehat-sehat saja," jelasnya.
Ima melanjutkan, setelah kejadian itu, pada tanggal 27 Juli, Seluruh guru dan staf dilakukan swab test massal oleh Dinas Kesehatan. Mereka selanjutnya diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 12 hari. "Pada tanggal 7 Agustus kemarin hasilnya keluar. Dan ada 9 yang dinyatakan positif. Kalau saya alhamdulillah negatif," paparnya.
Atas kejadian itu, dijelaskan Ima, aktivitas sekolah langsung ditutup. Jadwal pengenalan sekolah yang mestinya berlangsung juga ditiadakan. "Sejak tanggal 27 itu kami belum melaksanakan kegiatan apapun. Kami masih menunggu keputusan dari pusat. Setelah dinyatakan sehat semua, kami siap untuk melakukan aktivitas kembali," ujarnya.
Ditemui terpisah, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan, persebaran virus Corona di SMKN 1 Gunem terjadi saat berlangsungnya kegiatan pengenalan sekolah. Pada saat itu, seluruh guru dan beberapa siswa baru hadir ke sekolah. "Begitu itu muncul, langsung kita lakukan swab test. Ada sekitar 52 orang yang di swab. Dan 9 memang dinyatakan positif," kata Bupati.