Pekanbaru,Gatra.com- Politisi Gerindra Riau, Marwan Yohanis, tidak akan mengadukan kasus video asusila yang tayang di status WA miliknya ke provider telekomunikasi. Sebelumnya, anggota DPRD Riau tersebut mendapat sorotan lantaran unggahan video asusila di status WA miliknya. Marwan berdalih tayangnya video terjadi lantaran ponselnya diretas oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Saya tidak akan sampai sejauh itu (mengadu ke provider). Yang penting kita tidak berbuat sesuatu," jelasnya kepada Gatra.com melalui sambungan seluler, Rabu (12/8).
Alih-alih membikin laporan, Marwan berharap kasus yang menimpanya dapat dijadikan pelajaran bagi pengguna ponsel, terkait celah kejahatan yang dapat timbul pada ponsel pintar.
"Dari kita sendiri memang harus hati-hati untuk memberikan data pribadi (nomor ponsel). Kemarin istri saya juga kena, bedanya ia diminta-dimintai uang oleh orang tak dikenal lantaran nomornya tersebar," urainnya.
Disinggung mengenai penyebab ponselnya diretas, Marwan menduga seseorang telah mengetahui nomor ponselnya. Ia sendiri tidak bisa menjamin nomor ponselnya masuk dalam kategori aman. Terlebih, statusnya sebagai anggota dewan membuat nomornya gampang diakses publik.
Asal tahu saja, saat ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mengulik RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP). PDP dinilai penting di era digital, sebagai upaya memastikan data konsumen tidak disalah gunakan operator. Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, mengungkapkan selama tahun 2020 ada lebih dari 100 juta data pribadi yang bocor dan diperjuabelikan berbagai platform digital. Adapun e-commerce dinilai sebagai penyebab utama kebocoran data pribadi.