Jakarta, Gatra.com - Kementerian Penddikan dan Kebudyaan (Kemendikbud) akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna mendorong adanya relaksasi atau perbaikan kebijakan yang berkenaan dengan pemanfaatan lahan di kawasan industri untuk sektor pendidikan vokasi.
Disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, Pihaknya akan segera menjalin komunikasi dnegan Kemenperin agar Kementerian yang dipimpin oleh Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita itu dapat merubah petunjuk teknis pemanfaatan tanah.
"Karena dalam aturan kawasan Industri kan, 70 persen itu untuk industri 30 persennya kan untuk fasilitas umum, atau sarana dan prasarana. Nah 30 persen itu kita dorong jangan hanya untuk jalan, untuk saluran irigasi, dan sebagainya. Kami mau ditambah satu klausul untuk pemanfaatan sekolah vokasi," kata Wikan saat hadir meninjau SMK Mitra Industri MM2100, CIkarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/8).
Wikan berpendapat, perubahan kebijakan tersebut juga akan membuat akselerasi Link and Match atau Pernikahan antara Vokasi dan Industri bisa ter akselerasi. Karena saat ini, dari 98 Kawasan Industri, hanya terdapat 2 Kawasan Industri yang memiliki Fasilitas Sekolah Vokasi berupa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mitra Industri
"Nah minimal kita mau SMK Mitra Industri ada di 96 Kawasan Industri sisanya. Coba bayangkan 98 kawasan industri punya 1 SMK. Maka akan ada 98 SMK Mitra Industri. Plus kalau bisa Setiap SMK Industri nanti bisa membina 10 SMK di sekitar kawasannya, sudah terwujud hampir 1000 SMK yang baik di Indonesia," jelasnya.
Mantan Dekan Vokasi UGM tersebut pun sejatinya tidak mengharapkan nantinya SMK yang dibangun di kawasan industri tersebut langsung dibuat dnegan skala yang besar. Menurut Wikan, sebagai awal dirinya tidak mempermasalahkan bila SMK di Kawasan Industri yang akan dibangun kelak dimulai dari skala kecil.
"Dari kecil dulu 1 atau 2 kelas, itu ga papa. Nanti akan besar lama kelamaan. Pokoknya asal itu harus menjalankan Link and Match secara betul. Itu yang akan kami dorong. Makanya kami ke sini [SMK Mitra Industri MM2100] Untuk mengekstrak dan menggali konsepnya dulu. Agar bisa jadi panduan untuk di share ke kawasan industri lain," pungkasnya.