Surabaya, Gatra.com - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur masih menyisakan 5 dari 14 pasangan kandidat Pilkada. Salah satunya, pasangan kandidat Pilwali Surabaya. Pengamat Politik Universitas Wijaya Kusuma Sucahyo Tri Budiono menilai, PDIP perlu memunculkan nama yang setara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Supaya, kandidat itu mampu mendongkrak antusiasme masyarakat Surabaya pada Pilwali.
"PDI Perjuangan belum menemukan kader internal di Jawa Timur. Setidaknya, yang selevel dengan kualitas dan kapasitas sesuai Bu Risma," kata Sucahyo ditemui wartawan di Surabaya, Selasa (11/8).
Sucahyo menyebut nama kandidat yang diajukan sebagai bahan rekomendasi kepada DPP PDIP seperti Kepala Bapeko Surabaya Eri Cahyadi. Menurutnya, Eri belum mampu menyamai Risma, bahkan dari aspek popularitas di kalangan warga Surabaya.
Begitu pula nama-nama kandidat lain seperti Mantan Ketua DPRD Surabaya Armuji dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Sucahyo menilai, mereka belum mampu memberikan efek kejut kepada warga Surabaya.
Meski begitu, bukan berarti dirinya tidak punya pandangan tentang siapa yang setara Risma. Dia memandang bahwa hanya Machfud Arifin yang diusung oleh delapan partai, yang mampu menyamai Risma. "Ini pekerjaan berat bagi PDIP untuk mengangkat elektabilitas dari calon yang diusung di Pilwali Kota Surabaya," kata Sucahyo singkat.
Memang pekerjaan berat bagi PDIP dalam rangka memenangkan kontestasi Pilwali Surabaya. Apalagi, pertarungan politik di internal PDIP yang tentu akan memanas akibat persaingan sesama kandidat.
Sucahyo berpendapat, ada satu jalan untuk memuluskan PDIP pada Pilwali Surabaya tahun ini. Yakni, dengan bergabung dengan partai lain yang notabene sudah lebih dahulu mengusung Machfud Arifin.
Hanya, dirinya tak yakin PDIP mau menempuh jalan tersebut. Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saja masih terkesan bergantung pada campur tangan Risma dalam memuluskan jalan Eri sebagai calon kandidat. "Ini menunjukkan bu Mega sangat hati-hati, agar tidak keliru memberikan rekomendasi," ujarnya.