Home Politik Kader PAN Batanghari Pakai Jas PDIP Jemput Rekomendasi

Kader PAN Batanghari Pakai Jas PDIP Jemput Rekomendasi

Batanghari, Gatra.com - Seorang kader Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Batanghari, Jambi memakai jas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kala menjemput surat rekomendasi dukungan.

Kader PAN ini bernama M Mahdan. Dia merupakan anggota DPRD Kabupaten Batanghari periode 2019-2024 dari Fraksi PAN. Mahdan pernah menjabat Ketua DPRD periode 2014-2019.

Kini, dia mencoba peruntungan dalam Pilkada 9 Desember 2020 sebagai bakal calon (Balon) Wakil Bupati Batanghari, berpasangan dengan Wakil Ketua I DPRD Batanghari Yunninta Asmara.

Foto Mahdan memakai jas merah PDIP dengan setelan celana dasar hitam, sepatu hitam dan peci hitam serta pakai masekr beredar di media sosial. Mahdan duduk berdampingan dengan Yunninta Asmara dan Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto.

Tampak dari foto Yunninta Asmara mengenakan setelan baju putih, celana hitam, sepatu hitam dan jilbab putih dan pakai masker. Pasangan ini menghadiri nonton bareng pengumuman 75 dukungan PDIP untuk Pilkada serentak 2020.

Puan Maharani bertindak sebagai pembaca dukungan PDIP yang didengar langsung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Untuk wilayah Jambi, Batanghari Yunninta Asmara-Mahdan," kata Puan Maharani.

Sekretaris DPD PAN Batanghari Sasmi Irawan mengaku kaget usai mengetahui Mahdan memakai jas PDIP. Padahal status Mahdan masih tercatat sebagai anggota DPRD Batanghari aktif dari Fraksi PAN.

"Terkait pemakaian jas PDIP, kita akan konfirmasi langsung dengan Mahdan. Kita akan panggil nanti dalam gelaran rapat internal, hasilnya akan kita teruskan ke DPW PAN Provinsi Jambi," kata Samsi kepada Gatra.com di Rumah PAN Batanghari, Selasa (11/8).

Sasmi berujar DPD PAN Batanghari secara resmi mendukung M Hafiz berpasangan dengan Camelia Puji Astuti sebagai Balon Bupati-Wakil Bupati Batanghari. Seluruh kader wajib memenangkan pasangan ini.

"Apabila ada kader yang tidak mementingkan Hafiz-Camelia atau main belakang, pasti ada konsekuensi dibalik itu. Begitu juga terkait pencalonan Mahdan, secara de facto bahwa pergerakan Mahdan terkait pencalonan tidak bisa lagi membawa nama PAN," ucap Sasmi.

DPD PAN Batanghari mengetahui Mahdan mengenakan jas PDIP, kata Sasmi, dari media sosial. Secara pribadi belum ada Mahdan menyampaikan perpindahan dia dari PAN ke partai berlambang banteng moncong putih.

"Kalau secara lisan terkait Mahdan dengan kondisi yang ada, pergerakan dilapangan, telah kita sampaikan ke DPW dan DPP PAN. Kini kita tinggal menunggu keputusan DPP, termasuk kejadian hari ini. Kita butuh klarifikasi dengan Mahdan, apa sebenarnya yang terjadi," ujarnya.

Sasmi mengaku tak memahami aturan main PDIP. Apakah setiap kandidat yang PDIP dukung harus mempunyai KTA atau tidak. "Karena yang memahami mekanisme itu tentu kawan-kawan di PDIP. Saya tak mungkin menganalisa sesuatu di luar kemampuan kita,"

Mahdan dikonfirmasi Gatra.com belum memberikan jawaban spesifik perihal jas merah PDIP yang dia pakai mendampingi Yunninta Asmara kala menerima dukungan rekomendasi DPP PDIP.  "Saya lagi acara, lagi acara," kata Mahdan melalui sambungan telepon genggam.

513