Solo, Gatra.com - Saat ini hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak mendeklarasikan dukungannya pada pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Saat ini PKS masih berupaya hingga akhir untuk membangun koalisi.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS Solo Sugeng Riyanto mengatakan saat ini pihaknya masih berupaya untuk membangun koalisi. Meskipun partai-partai yang mempunyai kursi di kota Solo satu per satu telah mendeklarasikan nama Gibran-Teguh.
"Kami ikhtiar dengan jalur kami sendiri," ucapnya saat dihubungi Gatra.com Selasa (11/8).
Sugeng mengatakan, ada dua ikhtiar yang ditempuh PKS saat ini. Pertama, PKS menjalin komunikasi dengan partai pemegang kursi melalui dewan pimpinan pusat (DPP) di masing-masing partai. Kedua, PKS menjalin komunikasi dengan partai-partai pemegang kursi melalui bakal calon juga di tingkat pusat.
"Dua ikhtiar ini masih jalan terus," ucapnya.
Selama dua pekan ini, sudah ada tiga partai yang memberikan dukungan untuk pasangan Gibran-Teguh. Gerindra Solo memberikan rekomendasinya pada pasangan Gibran-Teguh melalui DPD Gerindra Jawa Tengah di Semarang. Sedangkan PAN, menghadirkan pasangan Gibran-Teguh dalam Rapat Pleno penentuan calon untuk diajukan ke DPP PAN di Jakarta. Adapun PSI telah memberikan rekomendasi dukungannya pada Gibran-Teguh awal pekan ini.
Terkait dukungan ini, Sugeng menganggap bukan persoalan besar. Menurutnya dukungan ini hanya sebatas riak-riak kecil.
"Jadi kalau ada riak-riak kecil dalam bentuk deklarasi atau dukungan, bukan menjadi halangan bagi kami menjalin komunikasi di tingkat pusat," ucap Sugeng.
Menurutnya partai yang saat ini mendukung Gibran-Teguh hanya berpikir pragmatis untuk Pilkada 2020 saja.
"Pragmatisme ini tidak dibarengi dengan pemikiran kondisi di 2024 menghadapi pertaruhan eksistensial," ucapnya.
Sugeng mencontohkan PAN, mayoritas pemilihnya tidak cocok dengan ketokohan Gibran.
"Silakan saja PAN Solo kesana. Tapi jangan menyesal jika nantinya 2024 pemilihnya hengkang," ucapnya.
Selain PAN, Sugeng juga menyikapi langkah politik yang diambil Gerindra. Menurutnya Gerindra juga tidak memikirkan 2024 mendatang.
"Gerindra Solo nekad mendukung Gibran. Pasti pemilih Gerindra banyak yang kecewa. PKS tidak ingin jatuh pada lubang yang sama," ucapnya.
Terkait adanya peluang pendukung PAN dan Gerindra yang nantinya tidak sepakat dengan langkah partainya, menurut Sugeng belum tentu mereka akan ke PKS. Sebab semua pilihan kembali ke masyarakat.
"Namun PKS tetap ingin menggawangi masyarakat Solo yang nalar demokrasinya jalan," ucapnya.
Sebab menurutnya substansi demokrasi tidak menghendaki adanya politik dinasti dan PKS tetap akan konsisten di jalan ini.
"PKS harus tetap berdiri meski pijakannya tidak kuat. Tapi sudah kami tentukan dimana kami berdiri," ucapnya.