Bantul, Gatra.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bantul, Yulius Suharta, mengakui sarana penyelamatan di area pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta kurang. Hal ini merupakan hasil evaluasi kecelakaan laut di Pantai Goa Cemara yang menewaskan tujuh orang.
"Memang ada kekurangan sarana prasana penyelamatan maupun kebutuhan logistik dalam penanganan korban laka laut di wilayah SAr Satlinmas IV," ujar Yulius di Bantul, Selasa (11/8).
Saat ini tim SAR Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Wilayah IV hanya memiliki sejumlah pelampung dan tali tambang. Padahal tim SAR itu memantau garis pantai hingga tujuh kilometer meliputi Pantai Samas, Goa Cemara, Kuwaru, Baru, dan Pandansimo.
Alhasil, dalam kasus di Pantai Goa Cemara pekan lalu, upaya penyelematan dan pencarian awal mengandalkan kemampuan renang personel. "Kami sudah mendata apa yang ada dan apa yang dibutuhkan. Kami akan usulkan ke Bupati apa saja yang dibutuhkan," jelasnya.
Menurut Yulius, penyediaan sarana penyelamatan dan pencarian korban kecelekaan laut ini untuk mencegah tragedi tersebut tidak terulang lagi.
Adapun Koordinator SAR Satlinmas Wilayah IV Dwi Rias Pamuji menyatakan personelnya berjumlah 30 orang dengan beberapa pelampung dan HT bantuan Pemda DIY yang rusak.
"Setiap harinya ada 10 petugas piket siang dan lima pada malam hari. Area yang kami awasi mulai muara Opak sampai muara Progo. Media komunikasi kami hanya handphone saja," kata Dwi Kepada Gatra.com.
Dwi berharap, Pemkab Bantul bisa menyediakan sarana penyelamatan seperti yang dimiliki SAR Satlinmas Wilayah III. Tim SAR di wilayah Pantai Parangtritis sampai Pantai Depok ini dapat memantau hingga bibir pantai karena dilengkapi ATV atau sepeda motor trail.
"Selama ini personel hanya bisa memantau wisatawan dari darat atau pos-pos yang tersedia. Itu pun jaraknya puluhan meter dari bibir pantai," kata Dwi.
Ia juga mengatakan, belajar dari kasus maut di Pantai Goa Cemara, pihaknya membutuhkan ambulans. Saat penyelamatan dua korban pertama, pihaknya mengantar korban ke puskesmas dengan mobil wisatawan.