Bandung, Gatra.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi, Jawa Barat, melakukan tes usap atau swab test terhadap 400 karyawannya, pasca ditemukan 12 pegawai positif COVID-19.
Pelaksanaan tes usap itu merupakan tahap pertama. Selanjutnya, tes akan dilakukan kepada seluruh karyawan yang berjumlah 1.050 orang.
"Pelaksanaan swab test dilakukan dalam tiga hari hingga Kamis (13/8) terhadap 1.050 pegawai. Memang karena kemarin ada kasus 12 pegawai positif," ungkap Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibabat Kota Cimahi Reri Marliah, Selasa (11/8).
Spesimen dari pegawai rumah sakit tersebut akan dibawa ke laboratorium Politeknik Kesehatan Cimahi. Hasilnya akan diketahui sehari setelah swab test dilaksanakan.
"Jadi spesimennya dibawa ke lab Poltekkes Cimahi, sehari langsung keluar hasilnya dan diprioritaskan untuk rumah sakit dulu," terangnya.
Jika hasil swab test pegawai rumah sakit ada yang positif, maka pihaknya akan langsung menerapkan penanganan sesuai protokol terhadap yang bersangkutan.
Saat ini, RSUD Cibabat pun telah resmi menutup semua layanan, hingga batas yang belum ditentukan. "Mudah-mudahan negatif semua. Tapi kalau sampai ada yang positif, penanganan sesuai protokol. Nanti kita konsultasi dengan wali kota juga apakah lockdown rumah sakit diperpanjang atau tidak," katanya.
Selama pelaksanaan swab test, RSUD Cibabat menerapkan lockdown total semua bagian pelayanan. Hal tersebut sekaligus upaya sterilisasi penyebaran COVID-19 di antara para pegawai.
"Hari ini secara resmi RSUD Cibabat sudah lockdown untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan IGD bagi pasien baru. Tujuannya sterilisasi penularan COVID-19 di pegawai. Mudah-mudahan minggu ini lockdown selesai juga," tandasnya.
Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi 12 karyawan RSUD Cibabat yang dinyatakan positif adalah 3 petugas distribusi makanan, 4 pengelola makanan, 1 nutrisionis, 3 perawat, dan 1 bidan.