Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggandeng investor untuk mengembangkan destinasi wisata baru, usai melepas pengelolaan objek wisata pantai ke TNI AD. Kini, Pemkab fokus ke sisi utara wilayah yang merupakan pegunungan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Heru Harjanto mengatakan objek wisata pantai adalah penopang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Dari pendapatan Rp2,7 miliar pada 2019, sebanyak Rp2 miliar lebih adalah retribusi dari kawasan pantai.
Sebab itu, usai melepas pengelolaan, Pemkab bakal mengembangkan dan membangun objek wisata baru. Pasalnya, usai melepas pengelolaan wisata pantai, pada 2020 ini PAD dari sektor pariwisata langsung anjlok. Terlebih, pandemi Covid-19 menyebabkan kunjungan wisata turun drastis.
Salah satu yang kini sudah mendekati realisasi adalah objek wisata baru di Kecamatan Majenang, Cilacap. Di kecamatan ini, Pemkab menggandeng pengusaha lokal yang sudah berkomitmen untuk bersama mengembangkan wisata. Rencananya, Pemkab dan investor akan mengembangkan kawasan wisata seluas 30 hektare di dua desa, yakni Jenang dan Cibeunying.
“Ada lahan 30 hektare milik pengusaha lokal di sana. Nanti akan ada lahan yang dihibahkan kepada pemda, agar pemda bisa turut berkontribusi mengembangkan wisata di sana,” ujarnya Selasa (11/8).
Heru mengemukakan, kini pembicaraan sudah mengerucut kepada hibah untuk pemda. Bisa saja, hibah berupa lahan atau jalur yang akan dibangun jalan.
“Kalau lahan, bisa pemda bikin villa di sana. Sambil mengembangkan wisata. Bisa juga jalan, agar pemda bisa membangun akses jalan,” ucapnya.
Menurut dia, melibatkan pengusaha atau investor sangat strategis untuk mempercepat pengembangan wisata Cilacap yang juga terdampak Covid-19. Dengan pelibatan itu, Pemkab mendapatkan suntikan modal untuk mendongkrak pendapatan dari sektor wisata.
“Di sana nanti akan dibangun kolam renang, arena bermain, taman, villa, arena pacuan kuda juga sudah ada,” ujarnya.