Padang, Gatra.com - Sejak munculnya isu pencalonan Mahyeldi Ansharullah dalam bursa calon gubernur Sumatra Barat (Sumbar), video debat putaran terakhir Pilkada 2018 lalu kembali disebar. Ketika Pilkada, politikus PKS itu mengatakan akan menjabat sebagai wali kota Padang sampai 2024.
Terkait komitmen itu, Ketua DPP PKS Koordinator Pilkada Sumatra Bagian Utara, Tifatul Sembiring, Minggu (9/8) di Padang, menegaskan Mahyeldi bukan meninggalkan Kota Padang, hanya cakupan tugas dan wewenangnya lebih luas. Apalagi, dalam debat itu tidak disebutkan sebagai calon gubernur Sumbar.
"Komitmen itu disampaikan bentuk keseriusan. Apalagi, dalam debat Pilkada 2018 waktu itu juga tak disebut-sebut calon gubernur oleh beliau. Dia tetap di Padang, cuma tanggung jawab yang tambah luas," Tifatul di hadapan awak media.
Lebih lanjut Mantan Menteri Kominfo RI itu menjelaskan, dalam debat Pilkada 2018 silam, Mahyeldi menjanjikan akan menyelesaikan jabatan sebagai wali kota Padang hingga 2024 tersebut, sebagai bentuk keseriusan membangun Kota Padang. Dengan demikian, persoalan tersebut tidak perlu diungkit-ungkit kembali.
Terakhir, Tifatul mengaku bahwa dirinya juga diusungkan sebagai calon gubernur pada Pilgub Sumbar 2020. Namun ia menginginkan yang lebih muda untuk maju. Jadi baginya, keputusan pengusungan Mahyeldi sebagai calon gubernur Sumbar tersebut bentuk pengembangan tanggung jawab yang lebih luas.
"Kalau beliau dicalonkan sebagai presiden, jangan awak ulang kaji kembali, kenapa langsung khatam, gitu kan. Jadi kalau ada cakupan lebih luas, beliau tidak keluar dari negeri ini. Banyak yang harus dipersiapkan, elektabilitas, populeritas, yang penting isi tasnya itu," selorohnya.
Sebelumnya, pada debat putaran terakhir Pilkada Padang 2018, Mahyeldi pernah mengatakan komitmen akan menyelesaikan jabatan sebagai wali kota Padang hingga 2024 mendatang. Namun, kini Mahyeldi resmi maju untuk calon gubernur yang bersanding dengan Audy Joinaldy sebagai calon wakil gubernur Sumbar 2020-2024.