Mataram, Gatra.com- Stunting atau bertubuh kerdil saat ini tetap menjadi prioritas utama upaya penurunannya secara nasional termasuk di Bumi Gora, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di NTB dengan dua pulau besar Lombok dan Sumbawa diharapkan persoalan stunting harus tuntas tahun 2023 mendatang.
Data yang diperoleh Gatra.com dari Dinas Kesehatan (Dikes) NTB menyebut angka stunting di NTB masih berada pada angka 33 persen. Jika dibandinhgkan rata-rata nasional angka stunting pada balita tercatat sebesar 27,67 persen. Ini artinya angka stunting di NTB masih di atas nasional sebesar 33 persen lebih.
“Untuk itu salah satu trobosan Pemprov NTB dalam memberantas stunting ini melalui gerakan revitalisasi posyandu menjadi posyandu keluarga dan posyandu mandiri. Posyandu harus lebih dioptimalkan sebagai unit terdepan menangani berbagai permasalahan kesehatan hingga sosial budaya dan ekonomi masyarakat di tingkat desa dan dusun,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi, di Mataram Minggu (9/8).
Nurhandini Eka Dewi mengaku optimis adanya dukungan anggaran yang cukup memadai senilai Rp103,6 miliar tahun 2020, yang programnya ada di sejumlah Organisai Perangkat daerah (OPD) terkait Pemprov NTB makin optimis bisa menuntaskan permasalahan stunting di daerah.
Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah ini, diharapkan seluruh OPD bisa bergerak melalui pembagian peran. Dengan strategi awal melakukan pemetaan di setiap daerah kabupaten/kota terkait penyebab termasuk resikonya. Dengan demikian penanganan kasus stunting di masing-masing kabupaten/kota se NTB bisa ditemukan strategi mengatasinya.
Terkait berbagi peran dari masing-masing OPD terkait, Eka mencontohkannya seperti di Dinas PUPR bisa menyiapkan infrastruktur sanitasi yang baik. Sanitasi buruk bisa menyebabkan stunting terjadi.
“Demikian juga OPD terkait lainnya bisa berperan secara aktif dalam penananganan stunting di NTB. Sesuai arahan Wakil Gubernur Siti Rohmi Djalilah agar sinergi dan kebersamaan harus dibangun dengan koordinasi dan program, demi mewujudkan program NTB Gemilang,” kata Eka.
Selain itu di NTB saat ini memiliki 169 Puskesmas yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota. NTB juga memiliki 7.294 Posyandu. Diantaranya Posyandu berbasis PAUD 215, Posyandu Pratama 308, Posyandu Madya 3.052, Posyandu Purnama 3.640, Posyandu Mandiri 474, Posbindu 1.259, Posyandu Remaja 842, Posyandu Lansia 1.465. Posyandu berbasis bank sampah 47 dan Posyandu keluarga sebanyak 904 buah.