Pekanbaru, Gatra.com - Persaingan internal yang sengit di Partai Golkar Riau, telah mendorong sejumlah kader membuka diri terhadap partai lain untuk mengikuti Pilkada 2020.
Hal ini terlihat dari munculnya sosok Supriati di Pilkada Indragiri Hulu. Diketahui, di daerah tersebut DPP Partai Golkar telah mengeluarkan surat keputusan untuk mendukung Rezita sebagai calon bupati. Supriati sendiri merupakan salah satu politisi senior Partai Golkar.
Pengamat politik dari Universitas Riau, Mexaxai Indra, mengatakan fenomena dua kaki tersebut merupakan gambaran dari kondisi internal Partai Golkar di Riau.
"Ini dapat diartikan dua hal. Pertama si kader terpaksa menggunakan partai lain lantaran merasa dirinya mampu. Kedua, kader tersebut maju lantaran adanya restu dari internal Partai Golkar sendiri," sebutnya kepada Gatra.com melalui sambungan seluler, Senin (10/8).
Namun, menurut Mexaxai majunya kader Golkar dengan partai lain, tidak bisa dianggap sebagai budaya politik Partai Beringin. Ia pun tidak sependapat politik dua kaki itu bagian dari upaya Partai Golkar menyusun pijakan politik untuk pemilu 2024. Sebab, tindakan tersebut tidak terjadi disemua wilayah yang menggelar pilkada serentak 2020.
"Ini harus dilihat case by case, misal ketika Pak Syamsuar maju di pilgubri 2018 tanpa Partai Golkar. Ia maju lantaran merasa mampu, tapi tidak mendapatkan dukungan dari Partai Golkar. Jadi memang ada faktor personal seorang kader disini," ujarnya.
Hanya saja Mex mengamini, minimnya sanksi yang diterapkan Partai Golkar terhadap kader yang "lompat pagar", membuat kader tidak ragu untuk membuka diri pada partai lain. Lagi-lagi ia mencontohkan Syamsuar. Gubernur Riau tersebut meski mengikuti Pilkada dengan sokongan PAN dan PKS, pada akhirnya juga diterima menjadi Ketua Golkar Riau.
"Ini kan soal konstitensi menegakan AD/ART partai. Tapi yang terlihat aspek ini justru kalah oleh sikap pragmatis Partai Golkar. Sehingga kader yang lompat pagar tadi, jika dia menang, Golkar juga rela untuk menerimanya," ucapnya.
Selain di pilkada Indragiri Hulu, sejumlah kader Golkar juga dirumorkan bakal mengikuti pilkada dengan partai lain di beberapa wilayah, diantaranya:Nasarudin (Pilkada Pelalawan), Gumpita (Pilkada Indragiri Hulu).