Mataram, Gatra.com- Peta zona risiko Covid-19 di Provinsi NTB setiap saat mengalami perubahan. Semula suatu daerah berada dalam posisi aman (zona hijau), namun tiba-tiba berubah menjadi zona kunin atau orange. Ini disebabkan karena masih masifnya kasus penyebaran dan penularan pandemi Covid-19 saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi, S.Pa mengungkapkan, hingga saat ini di NTB terdapat satu daerah yang masih bersattaus zona kuning dengan resiko rendah positif Covid-19. Lima kabupaten/kota yang sebelumnya berada pada zona kuning dan pernah zona hijau, malah kembali pada posisi dengan risiko sedang (orange).
“Dari catatan terakhir kita daerah yang kembali berubah menjadi zona oranye yakni Kota Bima yang sebelumnya berubah dari zona hijau lalu kuning dengan jumlah kasus positif sebanyak 74 orang dengan rincian 22 orang sudah sembuh, 1 orang meninggal serta 51 orang positif,” kata Nurhandini kepada wartawan Sabtu (8/8).
Menurut Nurhandini, di Dompu yang sudah zona kuning kembali menjadi zona oranye. Jumlah kasus positif sebanyak 54 orang. 43 orang sembuh, dua orang meninggal dan 9 orang masih positif. Sumbawa sebelumnya zona kuning berubah menjadi zona oranye. Jumlah kasus positif sebanyak 99 orang, 55 orang sudah sembuh, dua orang meninggal serta 42 orang positif.
“Di Kabupaten Sumbawa Barat sebelumnya sudah zona kuning kembali berubah menjadi zona oranye dengan jumlah kasus postif sebanyak 22 orang dengan rincian 14 orang sudah sembuh, satu orang meninggal serta tujuh orang masih positif,” ujarnya.
Dikatakan, di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebelumnya sudah zona kuning berubah lagi menjadi zona oranye dengan jumlah kasus positif sebanyak 75 orang, dengan rincian 49 orang sudah sembuh, tiga orang meninggal dan 23 orang positif.
“Hanya Kabupaten Bima masih zona kuning dengan jumlah kasus positif sebanyak 40 orang, dengan perincian 32 orang sudah sembuh, nihil kasus meninggal serta 8 orang masih positif,” ujarnya.
Nurhandini menyatakan, perubahan kambali peta zona risiko Covid-19 dibeberapa daerah dipengaruhi sesuai perhitungan dari 24 indikator yang menjadi dasar sehingga berubah. Antara lain bertambahnya kasus baru positif selama dua minggu terakhir secara berturut-turut.
Di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur masih bertahan dengan status zona oranye (risiko sedang). Dengan kasus positif di Lombok Tengah 165 orang, 120 orang sudah sembuh, 8 meninggal dan 37 orang positif. Untuk kabupaten Lombok Timur jumlah kasus positif sebanyak 208 orang, 141 orang sembuh, 11 meninggal dan 56 orang positif.
Dikatakan, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat tetap dengan status zona merah (risiko tinggi). Jumlah kasus positif di Kota Mataram sebanyak 945 orang. 590 orang sudah sembuh, 64 orang meninggal serta 291 orang positif. Lombok Barat kasus positif sebanyak 532 orang. Diantaranya 311 orang sudah sembuh, 34 orang meninggal dan 178 orang masih positif.