Mataram, Gatra.com- Tensi perpolitikan menjelang Pilkada di Kota Mataram, NTB sudah mulai terlihat. Bakal Calon (Balon) Walikota Wakil Walikota mengadu strategi untuk menatrik perhatian pemilih untuk menduduki kursi orang nomor satu di ibukota Provinsi NTB ini. Hj Putu Selly Andayani misalnya, calon Walikota yang berpasangan degan TGH Abdul Manan ini menggelar dialog interaktif dengan kelompok penyandang disabilitas Tuna Rungu di Kota Mataram, Minggu (9/8).
Selly panggilan akrab mantan Kepala Dinas Perdagangan NTB ini mengungkapkan, pihaknya ingin menyerap secara langsung masukan dan keluhan dari penyandang disabilitas, terkait aspirasi ataupun masukan dan sejauh mana mereka mendapatkan akses yang setara terhadap kehidupan mereka di Kota Mataram.
“Untuk menjadi calon Walikota kami ingin menyerap aspirasi apa yang nantinya bisa dlaksanakan jika terpilih menjadi Walikota. Kalau ada kurang puas bisa disampaikan. Insyaallah jika nantinya terpilih maka akan laksanakan,” kata calon Walikota dengan jargon Mataram Berkah dan Cemerlang ini.
Sejumlah penyandang disabilitas memberikan keluhan dan masukannnya. Antara lain mereka mengeluhkan sarana informasi seperti siaran televisi yang tidak menyiapkan subtitle atau teks penerjemah, membuat mereka kesulitan mengakses informasi maupun hiburan. Banyak informasi yang cukup penting, namun justru tidak ramah bagi kelompok disabilitas seperti tunarungu karena tidak menyediakan penerjemah.
“Karena penderita tuna rungu mengandalkan visual. Untuk acara TV perlu ditambahkan subtitle agar kami bisa memahami dan menangkap pesan pesan siaran Televisi itu,” kata Zaini , seorang penderita tuna wicara ini.
Ditambahkan, pendidikan formal juga masih menjadi kendala bagi disabilitas. Mereka mengeluhkan soal akses pendidikan bagi penyandang disabilitas.
Atas masukan tersebut, Selly berjanji akan memfasilitasi mereka menempuh pendidikan formal, sehingga hak mendapatkan pendidikan yang baik dapat terwujud.
Selain itu, kelompok disabilitas juga menginginkan pekerjaan yang setara dengan masyarakat umumnya yang dapat mereka kerjakan. Mereka juga memiliki kemampuan yang sama dengan masyarakat pada umumnya.
Berbagai keluhan disampaikan oleh kelompok disabilitas. Mereka ingin, Walikota Mataram terpilih nantinya juga menyediakan beasiswa bagi mereka untuk menempuh pendidikan. Karena, meskipun kondisi fisik mereka terbatas, namun semangat belajar tetap tinggi. Hal itu dibuktikan dari beberapa penyandang disabilitas yang lancar menggunakan bahasa Inggris.