Solo, Gatra.com – Hingga saat ini kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penyerangan warga Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8). Saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang juga sebagai korban.
Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap oknum pelakunya. Kepolisian tengah mengumpulkan keterangan dari korban yang saat ini menjadi saksi.
”Tadi malam kan kami mendapat laporan dari masyarakat. Ada penyerangan yang dilakukan kelompok intoleran,” ucap Andy saat ditemui di Polresta Solo, Minggu (9/8).
Mengetahui ada kejadian tersebut kepolisian langsung meluncur ke lokasi dan melakukan negosiasi serta evakuasi pada korban. Dari hasil evaluasi, tindakan kelompok ini melukai tiga korban. ”Ada yang kena batu, ada yang kena pukulan. Saat ini masih dirawat di rumah sakit dan dilakukan observasi,”ucapnya.
Selain korban luka, ada kerusakan motor dan mobil dalan kejadian ini. Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Sementara ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Kepolisian masih mendalami kasus dengan mengumpulkan keterangan dari korban yang menjadi saksi.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Pasar Kliwon, Habib Novel Alaydrus sempat mendatangi lokasi saat dikabari oleh warga. Dirinya langsung menuju ke lokasi. ”Tapi kejadiannya sudah selesai saat saya di lokasi,” ucapnya.
Dirinya menyayangkan segala macam tindakan anarkis yang terjadi. Dari kejadian ini, dirinya meminta kepolisian menindak tegas oknum pelaku. ”Kami mendukung kepolisian untuk menindak tegas pelaku yang bersikap anarkis. Bagaimanapun Solo ini harus adem. Segala sikap anarkis tidak diperbolehkan oleh negara maupun agama,” ucapnya.
Habib Novel mengatakan tidak tahu persis siapa yang menjadi korban dalam kejadian ini. Namun dirinya menegaskan, saat ada orang yang dikeroyok dan mendapat tindakan anarkis, harus ditindak tegas oleh kepolisian. ”Saya nggak tahu, apakah dia muslim atau non muslim saya tidak peduli. Menurut saya sikap intoleran ini tidak boleh ditoleransi. Apalagi di Solo,” ucapnya.