Sikka, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, NTT berdayakan 70 dukun tradisional untuk meramu obat tradisional yang bermutu dalam rangka pengobatan pasien. Para dukun tradisional dengan keahlian masing –masing ini merupakan utusan dari 25 Puskesman yang ada di Kabupaten Sikka.
“Kami berdayakan 70 dukun tradisional. Mereka kami undang untuk membahas jenis tanaman apa yang digunakan untuk dijadikan ramuan obat tradisional saat mengobati pasiennya. Kami bersama mereka telah mendiskusikan ramuan tradisional menjadi herbal ini untuk merawat berbagai penyakit sesuai kepiawaian mereka ," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus ( 9/8).
Para dukun tradisional lanjut Petrus Herlemus juga telah diminta untuk memberikan sumbang pikiran terkait pengalaman mereka menyembuhkan pasien dengan menggunakan pengobatan dari pelbagai pohon atau tanaman. “Dalam diskusi itu para dukun tradisional juga menyebutkan sejumlah pohon, tanaman yang bisa diramu menjadi obat tradisional yang bermutu dalam rangka pengobatan pasien. Masukan para dukun itu selanjutnya akan dikaji secara ilmiah oleh Dinkes Sikka untuk bisa kedepan diramu secara lebih modern lagi ,” jelas Petrus Herlemus.
Petrus Herlemus juga menyebutkan banyak tanaman yang tumbuh subur ternyata memiliki banyak manfaat dalam mengobati orang sakit. Bahkan sejak zaman dulu, tanaman yang tumbuh di alam dan hutan sering dijadikan pengobatan tradisional dan dimanfaatkan sampai sekarang.
“Pengobatan tradisional dari berbagai jenis tanaman di Kabupaten Sikka ini adalah peninggal leluhur. Dimanfaatkan secara turun temurun hingga saat ini. Walau sudah mulai termakan zaman, namun sebagian masih memanfaatkan ,” kata Petrus Herlemus.
Menurut dia, dalam undang-undang kesehatan, sudah mengatur dan melindungi para pengobat tradisional. Para dukun ini akan diarahkan sampai dengan tingkatan memproduksi obat tradisional ke arah lebih modern, sehingga obat tersebut bisa diterima di pasar umum.
"Potensi-potensi yang belum digali seperti jenis tanaman apa yang berkhasiat yang bisa dijadikan obat. Tanaman yang mereka gunakan itu akan kita teliti kandungannya dengan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, kita bersama mereka produksi obat yang lebih modern ,” bebernya.
Kiat memberdayakan para dukun tradisional ini ungkap Petrus Herlemus antaranya mendukung ide besar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk menjadikan Provinsi NTT memproduksi obat sendiri lewat tanaman yang tumbuh subur di wilayah Sikka perlu didukung.
"Asumsinya NTT termasuk Kabupaten Sikka ini punya potensi besar untuk memproduksi ramuan obat herbal. Karena sejauh ini di Indonesia baru memproduksi obat Kina, dimana tempat produksi obat kina ini berada di Bandung," sebutnya.
Salah satu dukun tradisional Lutvina Lio yang khusus mengobati patah tulang mengatakan, dengannya ramuan tumbuh-tumbuhan yang ia miliki secara turun-temurun sudah bisa menyembuhkan ratusan orang yang mengalami patah tulang.
"Hampir semua jenis pasien patah tulang baik yang patah tulang berat maupun ringan sudah saya sembuhkan dengan ramuan –ramuan daun yang ada di Sikka ,” kata Lutvina Lio asal Nita Kloang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka ini.
Dia menyebutkan sudah menekuni profesi sebagai dukun patah tulang sejak tahun 1989 ini telah mengobati banyak pasien.Sudah hampir ribuan orang yang sembuh dan bisa berjalan normal kembali.
"Cara pengobatannya dengan daun yang dicampur bawang, kaliraga (jeringau atau jeringo) dan direbus sampai masak lalu diuapkan ke tulang yang patah. Setelah itu ditempel dengan beberapa daun yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan tulang patah," jelas Lutvina seraya menambahkan belekangan ini para pasiennya diminta agar diimbangi dengan obat dari dokter untuk menyembukan lukah dalam tubuh.