Padang, Gatra.com- Dua hari ini video Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah diprotes pedagang viral. Video yang tersebar luas di media sosial itu, terlihat politisi PKS tersebut sedang dimaki-maki emak-emak pedagang lantaran tidak terima ditegur saat berjualan di trotoar.
Dalam video berdurasi 5 menit 11 detik itu, terlihat Mahyeldi sempat beradu argument dengan sejumlah emak-emak pedagang. Dari pecakapan dalam video itu, pedagang tersebut tidak terima ditegur secara kasar oleh Mahyeldi. Tempat kejadian di Kawasan pantai Padang, Mahyeldi dihujat habis-habisan oleh pedagang.
"Kami bukan binatang pak, kami manusia. Wali Kota pun, kami tidak takut. Tidak pantas bapak sebagai Wali Kota berkata kasar seenaknya," kata emak-emak pedagang itu dengan carut-marut bahasa kasar lainnya dengan logat Minangkabau.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Padang, Mahyeldi menganggap peristiwa biasa, dan merupakan bagian konsekwensi sebagai Wali Kota Padang. Ia bahkan sama sekali tidak marah, atau memproses pedagang tersebut ke pihak berwajib atas pencemaran nama baik. Hanya saja, Mahyeldi enggan merinci pemicu kejadian itu.
Menurut alumnus Universitas Andalas itu, respon-respon masyarakat harus dinikmati dan bersyukur atas semua yang dilakukan. Apalagi ia menyadari, tidak semua yang dilakukan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Namun yang jelas, baginya Pemerintah Kota Padang terus berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
"Itu biasa saja. Kita bertemu, dan menyampaikan macam-macam. Saya tidak marah. Kurang bijak kita melakukan (melapor polisi) hal seperti itu," tambah Mahyeldi kepada awak media.
Berdasarkan pantauan Gatra.com di lapangan, setelah kejadian tersebut, lapak-lapak pedagang di sekitar kejadian tidak ada lagi. Belasan anggota Satpol PP Padang, juga berjaga-jaga di lokasi tersebut. Semua kawasan di pantai Padang terlihat bersih setelah dilakukan penertiban bekas-bekas tempat pedagang berjualan.