Kendal, Gatra.com - Sebanyak 2.399 anak di Kendal mengalami kasus Stunting atau gagal pertumbuhan pada anak. Rata-rata usia anak yang mengalami stunting ini terjadi pada usia 0-5 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, stunting pada anak terjadi karena mengalami gizi buruk.
Stunting pada anak terlihat dari tinggi badannya yang tidak seperti diusianya pada umumnya.
Sedangkan penyebab kasus stunting dan gizi buruk, kata Ferinando
pertama dari sejak kelahiran dimana ibunya tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi.
"Dan berada di sekitar tempat kotor yang tidak sehat, sehingga pertumbuhan anak terganggu," jelasnya, Minggu, (9/8).
Kedua penyebab stunting dan gizi buruk, lanjut dia, karena faktor kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi, sehingga tidak memberikan asupan makanan yang bergizi pada bayi.
"Seperti pada pemilihan makanan yang mengandung nilai sedikit gizinya tapi lebih banyak memberikan karbohidrat. Tidak selamanya anak yang mengalami gizi buruk karena orang tuanya tidak mampu,"katanya.
Langkah Dinkes untuk mengurangi kasus stunting dan gizi buruk, yakni dengan memberikan sosialisasi ke masyarakat, khususnya ibu hamil diberikan arahan. Agar keluarganya menjaga kehamilan seperti pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan bayi.
"Diantaranya berupa vitamin selama masa kehamilan, sehingga bisa mengurangi kasus gizi buruk. Sekilas, gizi buruk pada anak terlihat tubuh anak kurus, berat badan kurang tidak seperti anak usianya, dan biasanya perut buncit," imbuhnya.
Saat ini, kasus anak kekurangan gizi, di Kendal, kata dia berjumlah 50 anak. Usia mereka umumnya, mereka masa pertumbuhan dan masa keemasan (Golden Age), yakni usia 0-3 tahun.
"Upaya pemkab, yakni dengan memberikan makanan tambahan dan vitamin melalui posyandu yang dianggarkan dari desa maupun pemerintah. Selain itu, pemberian makanan tambahan itu juga bagi ibu hamil selama masa kehamilan agar bayi yang dilahirkan tidak stunting dan mengalami gizi buruk," ujarnya.