Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah tidak akan menutup layanan kesehatan di rumah sakit dan puskemas kendati ada 27 tenaga kesehatan (nakes) yang positif Covid-19. Pemkot mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir.
"Tidak (ditutup). Rumah sakit dan puskemas sudah didisinfektan. Yang bertugas sudah dites swab. Yang di sana orang-orang yang sehat, bukan yang sakit. Jadi tetap berjalan seperti biasa," kata Wakil Wali Kota Tegal, Mohamad Jumadi saat konferensi pers terkait adanya 28 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Balai Kota Tegal, Jumat (7/8).
Menurut Jumadi, 28 orang yang dinyatakan positif kondisinya tanpa gejala. Sehingga mereka hanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. "Semuanya OTG (orang tanpa gejala) semua," ujarnya.
Jumadi juga menyatakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah tingkat SMP yang sudah berlangsung sejak Senin (3/8) tidak akan dihentikan dengan adanya lonjakan kasus tersebut
"Apabila di sekolah ada satu positif kita tutup. Itu kalau ada. Sama juga dengan puskesmas dan rs tetap berjalan seperti biasa karena semua rs dan puskesmas sudah kita lakukan protokol kesehatan baik disinfektan dan semua sudah dilakukan swab," tandasnya.
Sebelumnya Pemkot Tegal mengumumkan penambahan kasus Covid-19 setelah lebih dari satu bulan mengklaim tidak ada penambahan kasus baru. Penambahan kasus baru tersebut diumumkan Jumadi dalam konferensi pers di Balai Kota Tegal, Jumat siang (7/8).
Konferensi pers baru digelar setelah beberapa hari terakhir beredar informasi di masyarakat terkait adanya puluhan tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas yang terkonfirmasi positif.
"Per hari ini, terdapat 28 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan rincian14 orang warga Kota Tegal, sembilan orang warga Kabupaten Tegal, satu orang warga Kabupaten Brebes, dua orang domisili Jakarta, satu orang domisili Bandung, dan satu orang domisili Temanggung," ujar Jumadi.
Dari 28 orang tersebut, Jumadi menyebut 27 orang di antaranya merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit, puskemas dan Dinas Kesehatan. Terdiri dari lima dokter umum, satu dokter gigi, delapan perawat, satu perawat gigi, satu petugas gizi, satu petugas laboratorium, dua petugas farmasi, dua petugas administrasi, dan lima bidan.
Kemudian satu orang lainnya merupakan jemaat sebuah gereja di Kota Tegal yang berasal dari Kabupaten Temanggung. "Mereka yang positif ini menjalani isolasi mandiri," ujar Jumadi.