Slawi, Gatra.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah akan menghentikan kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dari tingkat TK hingga SMP. Penghentian ini dilakukan karena ada siswa yang kedapatan tidak memakai masker.
"Besok mulai Senin (10/8), rencana kami off-kan semua, sampai nanti ada perintah dari kementerian," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Tegal Akhmad Wasari, Jumat (7/8).
Menurut Wasari, penghentian tersebut dilakukan karena pihaknya ditegur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usai Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumeri yang kebetulan melintas di Kabupaten Tegal terkait adanya sejumlah siswa di Kecamatan Warureja yang tidak memakai masker saat pulang sekolah.
"Pak Jumeri menelpon saya ketika lewat Warureja kemudian lihat anak dari Warureja mungkin ada yang lepas masker akhirnya diberlakukan untuk keseluruhan untuk setop sekolah tatap muka," ujar Wasari.
Wasari mengaku tak mempermasalahkan perintah untuk menghentikan pembelajaran tatap muka tersebut. Untuk itu, Jumat (7/8) merupakan hari terakhir siswa di jenjang TK, SD dan SMP di Kabupaten Tegal mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Ya tidak masalah, jadi beban kami selesai. Mulai Senin semuanya pakai pembelajaran jarak jauh. Kami berkreasi, berinovasi, pengen edukasi siswa tapi kayaknya dari kementerian belum ada sinyal, ya kita tunggu SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri bisa dilaksanakan dulu," ucapnya.
Sementara itu terkait adanya siswa di salah satu SD di Kecamatan Pangkah yang terkonfirmasi positif Covid-19, Wasari mengatakan pembelajaran tatap muka di SD tersebut sudah lebih dihentikan sejak setengah bulan yang lalu. Langkah penelusuran dan pelacakan kontak erat yang ditindaklanjuti pengambilan sampel swab juga sudah dilakukan oleh Gugus Tugas Covid-19.
"Tes swab terhadap siswa satu kelas dan gurunya sudah dilakukan Jumat (31/7) kemarin. Kami lagi menunggu hasilnya seperti apa. Tapi anaknya sudah diisolasi mandiri. Dia ketularan dari kakeknya yang baru pulang dari Jakarta," ucapnya.
Untuk diketahui, sejumlah sekolah dari tingkat SMP, SD dan TK di Kabupaten Tegal sudah memulai KBM tatap muka sejak 13 Juli 2020. Pembelajaran langsung dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah siswa yang masuk juga dibuat sistem bergiliran. Adapun jam pelajaran juga dipotong dari 45 menit menjadi 30 menit per mata pelajaran, tanpa ada istirahat.