Batanghari, Gatra.com - Pandemi COVID-19 bakal mengubur mimpi 30 calon pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Batanghari, Jambi. Sejatinya mereka mengikuti rangkaian upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 pada 17 Agustus 2020.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, K.M Isa dikonfirmasi awak media mengatakan, hasil seleksi calon Paskibraka berjumlah 30 orang sepertinya akan gagal tampil. Dia akan bermusyawarah dengan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) sebagai induk organisasi. "Rencananya 30 calon Paskibraka tahun ini akan dipakai pada 2021," ujar Isa, Kamis (6/8).
Isa berujar apabila keuangan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Batanghari memungkinkan, seperti di tempat lain ada dua pasukan pengibar bendera. Pasukan pengibar bendera pagi 30 orang dan pasukan penurunan bendera sore 30 orang.
"Kalau ini bisa. Tahun depan tetap dilakukan seleksi, tapi kita tetap memakai 30 orang yang telah mengikuti seleksi tahun ini. Namun tergantung dengan anggaran yang ada di pemerintahan kita," ucapnya.
Jika hal tersebut memang tidak bisa karena keterbatasan anggaran, kata Isa, maka 30 calon Paskibraka tahun ini yang akan menjalani prosesi pengibaran bendera HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 nanti.
"Kecuali anaknya hari ini sudah kelas 3, insyaallah tidak ada itu. Kalau kelas 3 artinya tahun depan dia sudah kuliah, dimana mana begitu. Kalau ada, kita akan seleksi ulang untuk tambahan, misal ada lima orang yang kelas 3. Kalau tidak ada, kita akan tetap pakai yang 30 ini," ucapnya.
Upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini akan mematuhi protokol kesehatan. Isa berkata ada tiga Paskibraka pengibar bendera dan satu orang cadangan. Mereka merupakan purna Paskibraka tahun 2019.
"Kalau kita pakai ada untungnya dari segi pembiayaan dan latihan. Mereka akan tetap latihan, tapi tidak terlalu seperti pemula, karena mereka sudah melaksanakan pengibaran bendera tahun kemarin, seperti itu," ujarnya.
Ketua PPI Kabupaten Batanghari, Rami tidak menampik pengibar bendera HUT Kemerdekaan RI cuma tiga orang dari Paskibraka 2019. Dia juga telah dipanggil pihak Dinas Porapar Batanghari guna persiapan tiga pengibar bendera.
"Sesuai Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara, setahu saya upacara cuma pakai 3 petugas dari Paskibraka 2019. Baru tadi saya dipanggil untuk persiapkan 3 pengibar dan 1 cadangan," ucap Rami.
Rami telah menyampaikan secara langsung kepada 30 calon Paskibraka 2020 ketika latihan perihal Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Pratikno, Nomor: B-492/M.Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020 perihal Pedoman Peringatan Hari UIang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2020, pasukan Paskibraka sebanyak 3 orang berasal dari cadangan Paskibraka tahun 2019.
"Pasti ada rasa kecewa. Kami pun merasa sedih, biasanya kami lagi sibuk-sibuknya pembinaan, cuma pandemi ini ya mau gimana pak," ujarnya.
Rami belum menyampaikan usulan nama tiga pengibar bendera ke Dinas Porapar Batanghari. Dia dan pelatih masih memilih yang terbaik. Sedangkan nama-nama 30 calon Paskibraka 2020 telah diumumkan sebelum adanya Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara RI.
"Kalau seleksi dari bulan Februari, mulai proses setiap sekolah, Kecamatan dan tingkat Kabupaten. Lalu sempat stop karna COVID-19. Kemudian lanjut lagi pada Juni, latihan dua kali dan stop lagi karena menunggu hasil dari pusat. Hasilnya ini pakai Paskibraka 2019 hanya 3 orang," katanya.