Hanoi, Gatra.com - Vietnam hampir merempungkan stadion olahraga Tien Son Danang untuk disulap menjadi rumah sakit lapangan dengan kapasitas 1.000 tempat tidur, di tengah lonjakan virus korona baru.
Dikutip Reuters, kementerian kesehatan pada Kamis (6/8), menyebut pihaknya saat ini gencar memerangi wabah mematikan itu, yang telah menyebar setidaknya ke 11 lokasi di Vietnam.
Melalui pelacakan kontak yang agresif, pengujian yang ditargetkan, dan pelaksanaan karantina ketat telah membantu Vietnam menghentikan penularan sebelumnya. Namun saat ini berusaha mengendalikan infeksi penyebaran di pusat kota dan sekitarnya, setelah kembali mewabah.
Sebelumnya Vietnam mengakhiri jangka waktu lebih dari tiga bulan tanpa penularan domestik.
“Lapangan Olahraga Tien Son Danang mulai Sabtu akan digunakan untuk merawat pasien yang mulai menumpuk di beberapa rumah sakit yang ada,” kata sebuah perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, Sun Group.
Wilayah di Danang melaporkan lebih dari 200 kasus sejak virus itu muncul kembali di sana pada 25 Juli. Pihak berwenang mengatakan situasinya masih "terkendali" dan wabah kemungkinan akan memuncak dalam 10 hari ke depan.
“Jika angka infeksi stabil, fasilitas itu akan digunakan untuk mengisolasi orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan kasus positif, sebagai bagian dari program karantina yang terpusat Vietnam,” kata Sun Group.
Kementerian kesehatan melaporkan tercatat ada 34 infeksi COVID-19 baru pada hari Kamis, sehingga menjadikan total kasus Vietnam menjadi 747, dengan 10 kematian.
Kasus terbaru terkait dengan tiga rumah sakit di Danang, kota pesisir yang sampai saat ini dibanjiri oleh wisatawan domestik, yang memanfaatkan promosi liburan dan pelonggaran pembatasan.
Kementerian kesehatan telah mengirimkan satuan tugas ahli medis dan lebih dari 1.000 petugas kesehatan ke Danang, sementara Kuba juga telah mengirimkan tim medis ke Vietnam untuk membantu.
Badan pemerintah kota pada hari Kamis menyebut di ibu kota Hanoi, terdapat 72.000 orang yang baru kembali dari Danang akan dites ulang. Uji kali ini menggunakan tes berbasis swab, yang dikenal dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada alat tes cepat berbasis sampel darah, yang digunakan Vietnam untuk skrining massal.
Perdana Menteri Vietnam mengatakan bahwa awal Agustus merupakan waktu yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut, sebelum menyebar luas.