Magelang, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia agar terhubung dengan pasar digital, untuk memasarkan hasil produknya.
Hal ini merupakan salah satu cara bertahan terutama di tengah badai pandemi Covid-19.
"Kalau melihat UMKM yang bisa bertahan saat ini saya kira UMKM yang terhubung dengan market digital, karena itu digitalisasi UMKM harus dipercepat. Menurut saya bukan hanya pada masa pandemi Covid-19 saja hal itu dilakukan, karena tren pasar ke depan nanti konsumen akan lebih senang belanja dengan daring (online)," katanya usai membuka pelatihan terpadu bagi UMKM di Magelang, Kamis (6/8).
Menurut Teten saat ini sekitar 97 persen wilayah Indonesia sudah bisa diakses dengan internet. Maka yang harus disiapkan adalah bagaimana caranya agar UMKM bisa masuk ke pasar yang lebih besar, dimanapun. Selain tersambung dengan pasar digital, UMKM akan bisa bertahan apabila berhasil melakukan adaptasi dan inovasi produk.
"Saya kira banyak pengusaha atau perajin batik yang awal-awalnya tidak bisa jualan karena tidak ada permintaan. Namun banting setir memproduksi pakaian rumah, daster, celana pendek, dan lainnya maka permintaan meningkat," katanya.
Begitu juga di sektor makanan dan minuman, misalnya ketika banyak restoran tutup kemudian mereka membuat produk setengah jadi atau siap saji justru laku luar biasa. Artinya, inovasi produk dan adaptasi dengan situasi baru dibutuhkan dalam kondisi seperti sekarang.
Dikatakan, berapa pun nilai pemulihan ekonomi nasional yang pemerintah gelontorkan saat ini tidak akan pernah bisa menghela ekonomi dalam waktu dekat, karena memang daya beli betul-betul turun.
Dia berharap agar jangan sampai ada gelombang ke dua sebab bisa mengakibatkan resesi.
"Tingkat konsumsi turun dan mungkin masyarakat sekarang terbatas untuk belanja kebutuhan makanan dan minuman. Untuk memulihkan tergantung pada sejauh mana bisa segera mengatasi Covid-19.
Jangan sampai ada gelombang kedua, kalau ada ini resesi panjang, karena itu harus disiplin jangan ada yang menganggap enteng, protokol kesehatan harus dipatuhi," katanya.