Pekanbaru, Gatra.com - Tahapan pendaftaran pilkada yang kian dekat, membuat peta koalisi semakin mengerucut. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDI Perjuangan Riau, Syaffarudin Poti, mengungkapkan tidak mudah mewujudkan koalisi yang ideal bagi kerja mesin politik. Namun, menurutnya yang paling penting, koalisi itu harus mencukupi batas minimal syarat pencalonan.
"Prioritasnya tentu itu dulu, koalisi bisa memenuhi syarat jumlah kursi untuk maju. Setelahnya baru membahas format koalisi, ramping atau gemuk," jelasnya kepada Gatra.com melalui sambungan seluler, Kamis (6/8).
Poti mengatakan untuk membentuk koalisi gemuk atau ramping juga tidak muda. Sejumlah takaran dipertimbangkan dalam menyusun format koalisi yang ideal. Menurutnya, setelah koalisi memenuhi syarat untuk ikut kontestasi, tinjauan karakteristik wilayah akan mempengaruhi bentuk koalisi. Hal ini diperlukan untuk memastikan jalannya mesin partai.
"Setelahnya dilihat faktor seperti jumlah pemilih, geografi wilayah. Ini nanti penting untuk memetakan ongkos politik. Terlebih pilkada ditengah pandemi, membuat kerumunan orang menjadi tidak memungkinkan. Sehingga diperlukan tim untuk melakukan canvasing, ada biaya logistik tambahan di sana," tekannya.
Lanjut Poti, format koalisi gemuk bisa jadi merupakan solusi untuk mengakali kendala menjangkau pemilih atau wilayah. Hanya saja format tersebut juga bukan tanpa masalah, sebab soliditas menjadi persoalan utama koalisi gemuk.
"Buat apa gemuk tapi geraknya lamban. Tapi, koalisi ramping, mungkin juga bisa kelimpungan. Oleh sebab itu format koalisi tidak bisa diputuskan buru-buru, banyak hal yang harus dikomunikasikan," tukasnya.
Sementara itu bakal calon bupati Kabupaten Siak dari Partai Demokrat, Sayed Abubakar Assegaf, memilih format koalisi ramping. Ia mengamini, ada tantangan dalam mengatur koalisi gemuk. Pria yang karib dipanggil Ibek itu mengatakan, dengan waktu yang terbilang mepet koalisi ramping dapat menjadi solusi.
"Koalisi ramping lebih mudah mengaturnya (mensolidkanya). Tapi yang juga penting adalah karakter dari partai anggota koalisi," katanya.