Batam, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Kepri, diminta tidak hanya memperhatikan segala sektor industri dan perekonomian paska Pandemi Covid 19 berlangsung. Namun, Pemko Batam juga harus memperhatikan kualitas regenerasi Golden age untuk mempersiapkan SDM unggul yang sesuai ekspetasi.
Golden age yang dimaksud adalah masa emas yang krusial untuk menjaga tumbuh kembang anak demi terciptanya genarasi yang baik dan mampu bersaing serta memiliki daya beli. Di era saat ini, menjaga generasi emas dinilai sangat penting untuk dioptimalkan, agar dapat memberikan kualitas baik untuk pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dimasa depan.
Pemerhati Tumbuh Kembang Anak Yurie Astriadi menilai, pada usia tumbuh kembang anak dari 0 - 6 tahun merupakan fase pembentukan sistem pada saraf anak tersebut yang sangat butuh perhatian lebih dari pemeritah.
"Hal itu harus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mencegah stunting pada Balita usia pertumbuhan. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi yang berkepanjangan," katanya.
Pasalnya, Presiden Jokowi telah mengingatkan, target pemerintah bisa menurunkan angka stunting dari 37% di 2013 menjadi 14% di Tahun 2024.
Untuk mencapai target tersebut, menurut Jokowi, pemerintah akan fokus pada 10 provinsi. Kesepuluh provinsi tersebut menurutnya memiliki proporsi tertinggi dalam jumlah kasus penderita stunting.
Lantas bagaimana peran pemerintah untuk mendapatkan golden age melihat kondisi kita yang tengah berada di masa pandemi virus corona atau covid-19 saat ini?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam dr. Didi Kusmarjadi mengatakan, dalam hal ini Pemko Batam telah menjalankan beberapa program unggulan untuk mencegah atau meminimalisir angka stunting di Batam demi menjaga pertumbuhan generasi emas. Meski Batam sendiri, angka kasus stunting tergolong tidak meningkat secara signifikan.
Pihaknya telah menjalankan beberapa program untuk mencegah stunting, yang dimulai dari massa sebelum kehamilan Orangtua, sampai 1000 hari pertama kehidupan bayi selama lebih kurang tiga tahun kedepan.
"Setelah melewati massa itu, para Orangtua dibimbing untuk mengikuti kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak lebih produktif dan konkret. Dalam pembentukan karakter sang anak, dari kepribadian hingga kemampuan koognitif perlu dijaga langkah dan penangananya," kata Didi, Kamis (6/8/20).
Mulai dari wanita usia sekolah, kata Didi, akan di beri zat besi. Kepada siswi SMA perempuan juga akan diberi suplement supaya kelak saat memasuki usia kehamilan tidak mengalami anemia. Selanjutnya, Ibu hamil di Batam juga di beri zat besi secara berkala untuk mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan lebih sehat.
"Selanjutnya disarankan kepada bayi agar di beri Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 2 tahun masa pertumbuhan awal. Sistim jemput bola, dalam proses imunisasi pada anak usia pelajar seperti Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan mendatangi rumah para siswa-siswa tadi juga dilakukan," ujarnya.
Hal itu dilakukan, menurut Didi, untuk menciptakan generasi unggul dan bebas yang dapat bersaing, supaya dapat mencegah gizi buruk yang dapat berpotensi mengakibatkan anak mendarita stunting.