Kupang, Gatra.com - Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulanII-20 mencapai Rp26,04 triliun. Sementara itu, atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp16,92 triliun.

“Ekonomi NTT triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,96%. Ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (y-on-y),” kata Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus, pada Rabu ( 5/8).

Sedangkan dari sisi lapangan usaha, lanjut Darwis, terjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi. “Ini dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 15,36%,” ujarnya.

Lebih lanjut Darwis menyebutkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan dengan kontraksi terendah adalah pada komponen pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 4,40%.

“Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), maka ekonomi NTT pada triwulan II-2020 di masa new normal, mengalami pertumbuhan sebesar 0,92%,” katanya.

Dari sisi lapangan usaha, ujar dia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yakni sebesar 11,86%.

“Sedangkan dari sisi pengeluaran kontraksi terendah terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,90%%,” kata Darwis.