Beirut, Gatra.com - Sekretaris Jenderal Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah menjelaskan dalam pidato tahun 2016 bahwa terjadi sebuah "ledakan nuklir" yang bisa saja meledak di Israel.
Skenario ledakan itu deskripsinya sangat cocok dengan ledakan Beirut, yang justru mengguncang Lebanon pada Selasa lalu, (4/8).
"Bom nuklir yang saya bicarakan adalah ketika beberapa rudal kami jatuh di gudang amonium di pelabuhan Haifa, yang akan mengarah pada efek yang sama seperti bom nuklir," kata Nasrallah, dikutip Al-Arabiyah, Kamis (6/8).
"Ketika rudal jatuh di gudang, di daerah dengan populasi 800.000, puluhan ribu akan mati," tambahnya.
Video tersebut kembali dibicarakan dan dibagikan di media sosial, dengan montase dari pidato Nasrallah diikuti terjadinya ‘serangan’ dari ledakan Beirut.
Palang Merah Lebanon menyebut ledakan besar di pelabuhan Beirut menghancurkan seluruh lingkungan kota dan telah menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih dari 4.000.
Sumber resmi yang mengetahui temuan itu mengatakan, investigasi awal menunjukkan tidak adanya tindakan dan kelalaian selama bertahun-tahun atas penyimpanan bahan yang sangat mudah meledak di pelabuhan yang menyebabkan ledakan itu.