Solo, Gatra.com- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat angka kredit macet di wilayah Solo Raya mencapai dua digit. Angka ini terus merangkak terus dalam beberapa waktu terakhir selama masa Pandemi Covid-19.
Kepala Kantor OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo mengatakan angka kredit macet atau non performing loan (NPL) pada bulan Juni mencapai 10,58 persen. Angka ini naik tipis dari bulan sebelumnya 10,54 persen.
"Kalau melihat sebelum pandemi, yakni di bulan Desember 2019 angkanya berada di 9,08 persen. Sedangkan pada bulan Juni tahun lalu, angka NPL masih 2,27 persen," ucapnya pada wartawan, Rabu (5/8).
Sementara kenaikan angka kredit saat ini masih terhitung positif meski kecil. Tercatat ada pertumbuhan kecil sebesar 2,86 persen secara year on year (YoY).
Hingga bulan Juni 2020, kredit yang disalurkan sebesar sebesar Rp81,8 triliun. Angka ini naik jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp79,55 triliun.
OJK Solo juga mencatat ada kenaikan pada dana pihak ketiga (DPK). Tercatat pada bulan Juni tahun 2020 sebesar 75,27 triliun. "Angka ini naik 6,51 jika dibandingkan tahun lalu," ucapnya.
Untuk sektor pembiayaan yang mendominasi dalam penyaluran kredit yakni dari industri pengolahan. Dari sektor ini angka kredit yang tersalurkan sebesar Rp24,29 triliun.
"Selanjutnya diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 23,52 triliun dan sektor rumah tangga dengan Rp11,23 triliun," ucapnya.