Blora, Gatra.com - Memasuki musim kemarau, Sejumlah Desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mulai mengalami kekeringan. Sejak satu Minggu lalu sebanyak enam Kecamatan yang sudah mengajukan bantuan droping air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora Hadi Praseno memaparkan, Enam Kecamatan tersebut antara lain, Kecamatan Banjarejo, Kedungtuban, Bogorejo, Jati, Japah dan Todanan. Rencananya, Agustus ini bantuan air bersih akan segera didistribusikan ke desa-desa di enam Kecamatan tersebut.
“Dimungkinkan, Minggu ini selesai. Rencana Agustus mulai penyaluran air bersih kepada desa-desa prioritas dan tingkatan level kekeringan yang terjadi,” kata Hadi, Rabu (5/8).
Hadi mengaku, untuk bencana kekeringan tahun ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp418 juta untuk distribusi air bersih. Pihaknya memperkirakan akan ada sebanyak 164 desa yang terdampak kekeringan di tahun ini.
"Kita masih menginventarisir daerah kekeringan. Hingga minggu kemarin baru ada enam kecamatan dengan 53 desa yang melaporkan terdampak kekeringan. Bagi Desa yang telah mengajukan bantuan akan segera kita lakukan droping," ujarnya.
Musim kemarau tahun ini, menurutnya akan berlangsung sampai Oktober mendatang. Untuk puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus.
“Makanya, bencana Blora itu rutin. Ada kemarau, Tanah longsor, angin puting beliung dan banjir. Tidak ada yang lain,” ucapnya.