New York, Gatra.com - Harga perdagangan emas pada hari Selasa akhirnya tembus lebih dari $ 2.000 per ons untuk pertama kalinya. Lonjakan harga terbaru ini akibat ketidakpastian ekonomi dunia dan perlindungan komoditas selama pandemi Covid-19.
Dikutip AFP, Rabu (5/8), harga logam mulia sudah naik ketika dibuka bursa perdagangan di New York dan terus melonjak naik melewati garis hingga $ 2.030 per ons, kemudian sedikit menurun sekitar 30 menit kemudian.
Harga emas telah meningkat lebih dari 30 persen tahun ini, akibat wabah virus corona yang telah melemahkan perekonomian dan mengaburkan prospek keuangan secara global.
Krisis keuangan juga membebani investor dan terjadinya kekhawatiran apakah Amerika Serikat akan meloloskan pengeluaran lain untuk mendukung ekonomi terbesar di dunia, yang dipicu wabah koronavirus yang berkepanjangan dan mematikan.
Partai Demokrat dan Republikan di Kongres AS juga belum mencapai kesepakatan meskipun negosiasi dilangsung berhari-hari.
"Harga emas dipandang sebagai peluang pembelian," kata Commerzbank dalam sebuah analisis.
"Ini tidak mengherankan mengingat tingginya jumlah kasus COVID-19 yang sedang berlangsung. Ketegangan yang berkelanjutan di Kongres AS atas paket bantuan ekonomi tambahan, tingkat suku bunga riil negatif yang semakin meluas dan pasar saham yang sangat bernilai," tambahnya.
Saham Wall Street hati-hati mengalami kenaikan pada 16.45 GMT, dengan Dow naik 0,4 persen karena pedagang melihat terjadinya laporan yang mengklaim kemajuan baru-baru ini menuju kesepakatan di Washington.
“Ada keinginan besar dari kedua belah pihak untuk mendapatkan semacam stimulus. Saya pikir pasar mengharapkan itu,” kata Bob Phillips, Spectrum Management Group.